Dr. Iswadi, M.Pd. : Airlangga Hartarto, Merupakan Pahlawan Ekonomi RI

Jakarta l Mabesnews.com

Ketua Umum Solidaritas Pemersatu Bangsa Indonesia (SPBI) Dr. Iswadi, M.Pd mengatakan Airlangga Hartarto merupakan Pahlawan Ekonomi Republik Indonesia Indonesia, dan sebagai sebuah negara yang dikenal dengan kekayaan alam dan budayanya, terus berupaya mengukir prestasi di panggung ekonomi dunia.

Di balik semua pencapaian tersebut, ada sosok-sosok yang menjadi pilar penting dalam mengarahkan ekonomi Indonesia menuju kejayaan. Salah satu tokoh utama tersebut adalah Airlangga Hartarto, yang dalam beberapa tahun terakhir telah memainkan peran vital sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. Sosok yang memiliki latar belakang yang kuat di bidang industri dan politik ini sering disebut sebagai “Pahlawan Ekonomi RI” karena kontribusi dan kebijakannya yang signifikan dalam pembangunan ekonomi bangsa. Hal tersebut disampaikan , nya kepada wartawan, Selasa 21 Mei 2024

Menurut Akademisi berdarah Aceh tersebut katanya Airlangga Hartarto yang lahir pada tanggal 1 Oktober 1962 di Surabaya, Jawa Timur. merupakan putra dari Hartarto Sastrosoenarto, seorang tokoh penting yang pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian pada era Orde Baru. Mengikuti jejak ayahnya, Airlangga juga meniti karier di bidang industri dan politik. Ia menempuh pendidikan di Fakultas Teknik Mesin, Universitas Gadjah Mada, dan melanjutkan studinya di University of Pennsylvania, di mana ia mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA) dari Wharton School.

Pendidikan yang diperolehnya di luar negeri memberikan Airlangga perspektif global yang kuat, memungkinkan dia untuk memahami dinamika ekonomi internasional dan mengimplementasikan konsep-konsep tersebut di Indonesia. Selain itu, pengalamannya di sektor industri, terutama sebagai Direktur Utama PT Catur Yasa, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi dan manufaktur, memperkaya pemahamannya mengenai tantangan dan peluang di sektor industri.

Alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta tersebut menjelaskan Karier Politik dan Pencapaian di Kementerian Perindustrian dan

Karier politik Airlangga dimulai ketika ia terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Golkar. Dalam perannya di DPR, ia aktif memperjuangkan kebijakan-kebijakan yang mendukung pengembangan sektor industri dan ekonomi. Pada tahun 2016, ia diangkat sebagai Menteri Perindustrian dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo.

Selama menjabat sebagai Menteri Perindustrian, Airlangga berhasil meluncurkan berbagai inisiatif yang bertujuan untuk mendorong industrialisasi di Indonesia. Salah satu program penting yang diusungnya adalah “Making Indonesia 4.0″, sebuah roadmap yang bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi industri 4.0 ke dalam sektor manufaktur Indonesia. Program ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri nasional di era digital, serta menciptakan lapangan kerja baru yang berkualitas.

Pada tahun 2019, Airlangga Hartarto diangkat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Tugas ini membawa tanggung jawab yang lebih besar, di mana ia harus mengoordinasikan berbagai kebijakan ekonomi lintas sektor dan memastikan sinergi antar kementerian. Tidak lama setelah menjabat, Indonesia dan seluruh dunia menghadapi tantangan besar akibat pandemi COVID-19.

Pandemi ini membawa dampak yang sangat signifikan terhadap perekonomian global, termasuk Indonesia. Pertumbuhan ekonomi melambat, banyak bisnis yang harus tutup, dan angka pengangguran meningkat tajam. Di tengah situasi ini, peran Airlangga sebagai Menko Perekonomian menjadi sangat krusial. Ia memimpin berbagai inisiatif untuk menanggulangi dampak ekonomi dari pandemi, salah satunya melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Program PEN mencakup berbagai langkah seperti pemberian bantuan sosial kepada masyarakat terdampak, insentif bagi dunia usaha, serta dukungan kepada sektor kesehatan. Selain itu, Airlangga juga berperan penting dalam upaya menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong investasi asing. Melalui kebijakan yang terukur dan responsif, ia berusaha memastikan bahwa perekonomian Indonesia dapat bangkit dan pulih lebih cepat dari dampak pandemi.

Selain menangani dampak pandemi, Airlangga juga fokus pada reformasi struktural yang diperlukan untuk memperkuat fondasi ekonomi Indonesia. Salah satu pencapaian terbesar di bawah kepemimpinannya adalah pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja, yang sering disebut sebagai Omnibus Law. UU ini bertujuan untuk menyederhanakan regulasi dan meningkatkan iklim investasi di Indonesia. Melalui deregulasi yang komprehensif, Omnibus Law diharapkan dapat mengurangi hambatan birokrasi, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing ekonomi.

Pengesahan UU Cipta Kerja tidak lepas dari kontroversi dan protes dari berbagai kalangan, termasuk serikat pekerja dan aktivis lingkungan. Namun, Airlangga tetap berpegang pada visi jangka panjang bahwa reformasi ini adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa langkah-langkah ini diperlukan untuk menjawab tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi yang semakin cepat.

Selain itu Airlangga Mendorong Ekonomi Hijau dan Keberlanjutan. Di era yang semakin peduli dengan isu lingkungan, Airlangga juga menunjukkan komitmennya terhadap ekonomi hijau dan keberlanjutan. Ia mendorong implementasi kebijakan yang mendukung pengembangan energi terbarukan dan efisiensi energi. Salah satu inisiatif yang digagas adalah transisi ke energi baru dan terbarukan, termasuk pengembangan biofuel dan listrik tenaga surya.

Airlangga memahami bahwa keberlanjutan lingkungan tidak hanya penting untuk menjaga alam tetapi juga merupakan faktor penting untuk menarik investasi asing. Banyak investor global kini memiliki kebijakan yang ketat terkait lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Dengan mengadopsi standar ESG, Indonesia dapat menjadi tujuan investasi yang lebih menarik bagi investor yang peduli dengan keberlanjutan.

Selain itu Dr. Iswadi, M.Pd. mengatakan Airlangga merupakan Pemimpin yang Visioner dan Berintegritas hal ini dapat dilihat dari Keberhasilan Airlangga Hartarto dalam mengarahkan perekonomian Indonesia tidak terlepas dari gaya kepemimpinannya yang visioner dan berintegritas.

Ia dikenal sebagai sosok yang memiliki visi jangka panjang dan mampu melihat peluang di tengah tantangan. Di samping itu, integritas dan komitmennya terhadap transparansi dan akuntabilitas menjadikannya pemimpin yang dihormati di kalangan pemerintah maupun sektor swasta.

” Dampak dan Warisan serta Pengaruh dan kontribusi Airlangga Hartarto terhadap perekonomian Indonesia akan terasa dalam jangka panjang. Reformasi struktural yang dia usung, kebijakan pro-bisnis yang diterapkan, serta komitmen terhadap ekonomi hijau akan membentuk fondasi yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. Dengan semua upaya tersebut, Airlangga tidak hanya dianggap sebagai “Pahlawan Ekonomi RI” oleh rekan-rekannya di pemerintahan, tetapi juga oleh masyarakat luas yang merasakan dampak positif dari kebijakannya.”sebut Dr Iswadi

“Keberhasilan dalam memimpin pemulihan ekonomi di masa pandemi, serta visi dan langkah-langkah inovatif yang diambilnya, menempatkan Airlangga sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah ekonomi modern Indonesia. Sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, ia telah menunjukkan bahwa dengan kepemimpinan yang kuat, komitmen terhadap perubahan, dan kerja keras, Indonesia mampu menghadapi berbagai tantangan dan terus maju menuju masa depan yang lebih baik”katanya

“Airlangga Hartarto adalah contoh nyata dari seorang pemimpin yang mampu menggabungkan pengalaman, pengetahuan, dan visi untuk membawa perubahan positif bagi bangsanya. Dalam peranannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, ia telah menunjukkan kemampuan luar biasa dalam mengatasi krisis, mendorong reformasi, dan merancang kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Dengan segala pencapaian dan kontribusinya, Airlangga Hartarto layak disebut sebagai Pahlawan Ekonomi Republik Indonesia. Pungkas Dr. Iswadi, M.Pd. (*)