DPC LAPSI Lahat Angkat Bicara Terkait Proyek Jembatan Duplikasi Di Kecamatan Pagar Gunung, Ada Apa ??

MabesNews.com, Lahat – Menindak lanjuti Laporan Masyarakat terkait Proyek Pembangunan Jembatan Duplikasi Kecamatan Pagar Gunung Kabupaten Lahat Sumatera Selatan yang diduga tidak sesuai dengan Rancangan Pembangunan, DPC LAPSI Kabupaten Lahat turun gunung guna melakukan investigasi, Sabtu 24 Desember 2024.

Sebagai informasi, hal ini dilakukan berdasarkan Fungsi Lembaga Swadaya Masyarakat Terkait transparansi dan akuntabilitas Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah.

Dalam sesi wawancara, Ketua DPC LAPSI Kabupaten Lahat Khoiri menjelaskan bahwa hadirnya DPC LAPSI Kabupaten Lahat antara lain untuk menjalankan tugas dan fungsi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) itu sendiri, salah satunya Menghubungkan Masyarakat dan Pemerintah Daerah

Jadi setelah adanya laporan masyarakat terkait Proyek Pembangunan Jembatan Duplikasi Kecamatan Pagar Gunung Kabupaten Lahat, Kami Beserta Tim langsung mengecek secara langsung, dan setelah dilakukan investigasi, kami menduga adanya ketidaksesuaian dalam rancangan pembangunan,” tandasnya.

Dirinya juga mengungkapkan bahwa Setelah berkomunikasi dengan DPP LAPSI Pusat kedepan ini DPC LAPSI Lahat akan melakukan Laporan Ke Aparat Penegak Hukum (APH),

” Mengingat jumlah anggaran Atau Pagu Proyek yang cukup fantastis, sebesar 9.899.959.723.00 dan dikerjakan oleh CV Djiwa Abdilah Nusantara, kami Bersama DPP LAPSI Pusat akan berkoordinasi dan membuat laporan resmi kepada Aparat Penegak Hukum (APH), hal ini bertujuan untuk memberikan kepastian kepada masyarakat atas dugaan yang selama ini terjadi,” lanjutnya.

Masah kata khori, Setelah dikonfirmasi, PPTK Dinas PUPR Ayeng Enggan memberikan komentar apapun terkait hal ini dan memilih diam sembari mengatakan belum turun langsung kelapangan,

” Terkait konfirmasi ke Dinas PUPR Sudah kami lakukan kepada PPTK Saudara Ayeng, namun setiap ditelpon jawaban nya selalu tidak tauh, dan terakhir pada tanggal 24 kemarin, saudara ayeng menjawab bahwa proyek tersebut sudah selesai 100 persen, namun anehnya hingga hari ini belum selesai,” jelasnya.

(Fer Habiburaman)