MabesNews.com, Mamuju Sulbar – Hal ini terungkap pada saat acara musrembag Desa dan dirangkaikan dengan acara rembuk stunting. Beberapa waktu yg lalu acara tersebut di hadiri sejumlah toko masyarakat, Toko adat serta toko perempuan dan sejumlah kader posyandu yang ada di desa batu Makkada Kec. Kalumpang Kab. Mamuju Sulbar. Acara tersebut berlangsung semarak yang dihadiri sekitar kurang lebih 50 (lima puluh ) orang. Novita selaku penanggung jawab gizi Puskemas Karama Kec. Kalumpang sekaligus mewakili Kepala Puskesmas (Kapus) Karama dalam sambutannya kepada peserta rapat dia menjelaskan “kalau sudah ada ini usia balita yang harus ditangani, dan kamu tidak laksanakan, rugi ini uang”. Entah uang apa yang dimaksud Ibu Novita saat menyampaikan materinya di depan peserta rapat rembuk stunting lanjut kata dia “melakukan Intervensi itu dengan cara diberikan makanan kepada balita bukan hanya dengan cara pengobatan memberikan pil saja melainkan Intervensi dilakukan dengan menambah ilmu pengetahuan juga”. Jelas Novita. Lanjut kata dia ”kalau ada kader yang sedang bertugas, saya meminta kepada aparat desa untuk membantu mereka dalam menjalankan tugas nya selaku kader posyandu atau pencegahan Stunting” harap nya. Sehubungan dengan arahan dari Ibu Novita, sejumlah warga dan tokoh masyarakat desa batu Makkada terutama dari Dusun Salu Polin kepada Wartawan Rabu 18/10/2023. Mereka sangat mengeluhkan pelayanan kesehatan di desa batu Makkada ”dari setiap kegiatan posyandu yang dilaksanakan petugas medis dari Puskesmas Karama bersama Puskesdes hanya di Dusun Bau dan Dusun Bosokan saja yang dikunjungi, kami yang di Dusun Salu Polin Desa Batu Makkada yang jarak tempuh nya ke Dusun Bau kurang lebih 4 kilometer, jadi setiap ada kegiatan posyandu diadakan di Dusun Bau kami dari Dusun Salu Polin disuruh untuk menghadiri kegiatan posyandu tersebut terpaksa kami jalan kaki dengan mendaki gunung” kesal warga Dusun Salu Polin kepada media ini dengan rasa penuh kekecewaan. Hasil pantauan Wartawan media ini di Desa Batu Makkada ada tiga titik tempat Posyandu yaitu di Dusun Bau, Dusun Bosokan serta di Dusun Salu Polin. Namun hasil keterangan yang dihimpun dari masyarakat Dusun Salu Polin, diduga pihak petugas medis dari Puskesmas Karama bersama kepala Puskesdes desa batu Makkada, hanya memberikan pemberitahuan saja kepada masyarakat Salu Polin untuk ikut posyandu di Dusun Bau yg jaraknya 4 kilometer, dengan alasan dari tenaga medis bahwa posyandu di dusun salu Polin terlalu jauh jadi kalau ada yg mau ikut posyandu datang saja ke Dusun Bau Kata salah seorang Ibu kader Posyandu yg enggan disebut namanya. Lanjut kata dia kepada wartawan di Dusun Salu Polin ada sekitar 40 orang anak anak termasuk Balita, kalau petugas medis yang sedang melakuka Posyandu di Desa Batu Makkada. Kec. Kalumpang. Kab. Mamuju. Sulbar. Tidak mau melaksanakan kegiatan posyandu di Dusun Salupolin. Ini sudah termasuk suatu pelanggaran yang fatal yang seahrusnya tidak boleh dilakukan oleh petugas medis. Di saat pemerintah pusat yang sedang melakukan intervensi serta pencegahan terhadap penderita Stunting. Untuk itu warga berharap kepada Kepala Dinas Kesehatan Kab. Mamuju dan Kadis Kesehatan Provinsi Sulbar, agar segera mengevaluasi tugas para tenaga medis terutama di Puskesmas Karama Kec .Kalumpang dan Kepala Puskesdes yang diduga pilih kasih dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Desa BatuMakkada. ” bukan hanya pelayanan Posyandu saja, namun setiap ada masyarakat yang sakit atau ibu hamil yang kesulitan melahirkan terpaksa kami tandu menggunakan alat seadanya menuju ke Puskesmas Karama dengan jarak yang ditempuh puluhan kilometer” jelas warga. Untuk itu sejumlah warga desa Batu Makkada berharap kepada Kadis Kesehatan Kab. Mamuju agar segera mencopot kepala Puskesdes Desa Batu Makkada ibu Seniwati S.Keb. dan menggantikan petugas medis yang baru agar pelayanan kesehatan Di desa tersebut Tidak lagi pilih kasih serta pelayanan semakin lancar Harap warga Kadis kesehatan saat di konfirmasi media ini Di kantornya Rabu, 25 Oktober 2023 Salah seorang Pegawainya menyebutkan “Bapak lagi ada urusan diluar” Sementara itu Kepala desa batu Mak’kada Marthen manggasa saat di temui media ini Sehubungan dengan adanya dugaan pelayanan Pilih kasih dari pihak Puskesdes Atau dari pihak Puskesmas Karama saya selaku kepala desa hanya sebatas menyampaikan hal tersebut kepada atasannya kalau memang pelayanan dari tenaga medis. Tersebut tidak profesional kepada masyarakat saya Kata Marthen Dengan nada Yg tegas ” itu urusan atasannya Dari dinas kesehatan untuk mengevaluasi Tugas mereka Terkait Dengan adanya penyampaian dari pihak Puskesmas Karama Saat acara rembuk stunting berlangsung Marthen menjelaskan bahwa Dari awal saya selalu memerintahkan kaur nya agar selalu pro aktif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Maupun kepada para kader posyandu yg sedang menjalankan tugas nya di daerah kita.,”itu sudah tugas rutin kita Selaku aparat desa Karna kita di gaji dari uang negara Jadi kita Di tuntut Untuk pro aktif Bekerja Sesuai tupoksi kita Selaku Aparat desa Tutup Marthen manggasa.
Samsul-Tim