Di Pantai Barat, Atika Bawa Nakes Dan Santuni Anak Yatim

Prov. Sumut53 views

MabesNews.com, Prov. Sumut – Pelayanan kesehatan gratis yang merupakan bagian dari program kampanye pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor 2 Saipullah-Atika (SAHATA) mendapat respons positif dari warga Kecamatan Sinunukan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

Selama dua hari di sana, Minggu-Senin (20-21/10/2024), tim tenaga kesehatan ( nakes) yang dimotori dr. Fajar Nasution berhasil melayani lebih dari 100 orang. Bahkan mereka sempat kehabisan obat.
“Lebih dari 100. Kalau dihitung dengan yang di Muara Batang Gadis, saya pikir, lebih 300 itu. Ini ada obat yang sudah habis dan malam ini akan di-drop dari Panyabungan,” kata Fajar, Minggu (20/10/2024) malam.

Dokter yang membuka klinik pribadi ini menjelaskan, sebagian besar yang mereka layani adalah kaum ibu dengan keluhan penyakit lambung. “Ada juga yang datang hanya untuk cek tensi darah atau kolesterol,” lanjutnya.

dr. Fajar mengungkapkan, dia dan timnya merupakan tenaga kesehatan non ASN dan bukan honorer. “Kami memang dipekerjakan oleh paslon SAHATA untuk melayani masyarakat,” tutupnya.

Sebelumnya, calon wakil bupati Atika Azmi Utammi Nasution mengaku sengaja membawa nakes agar selama kampanye di pantai barat ada manfaat langsung yang diterima masyarakat. “Saya ingin kampanye ini langsung berefek kepada masyarakat,” katanya, Sabtu (19/10/2024).

Terkait pelayanan kesehatan ini, Rosna, warga Desa Panunggulan, mengaku senang dengan adanya kampanye berobat gratis ini. Selain bisa mendapatkan obat yang sesuai dengan penyakitnya, dia juga tidak perlu mengeluarkan biaya.

“Kalau mau berobat harus ke Tabuyung. Harus pegang uang sekitar Rp350 ribu. Buat sewa angkutan, biaya di jalan, sama bayar obatnya,” kata perempuan setengah baya itu.

Di sisi lain, dalam kunjungan ke Kecamatan Sinunukan, Atika menyantuni 245 anak yatim. Penyantunan ini merupakan bagian dari janji yang dia ikrarkan pada 2021 lalu. Saat itu, dia berjanji gaji pokoknya sebagai wakil bupati akan diinfakkan kepada anak yatim, piatu, jompo, dan masyarakat membutuhkan. [ringgo]