MabesNews.com, Aceh Utara Rabu 24/07/2024 – Dalam hal tersebut Junaidi Geuchik Gampong Mamplam pada awak media pada selasa 23 Juli 2024 mengatakan proyek saluran irigasi tersier tahun anggaran 2022 -2023, saat ini sedang dalam proses pengerjaan.
“Saat ini, kita sedang dalam proses pengerjaan pembangunan saluran irigasi tersier sepanjang 350 meter dengan anggaran sebesar 165.000.000, dan hampir selesai”, Sebut Geuchik di lokasi pembangunan.
Kata Geuchik, untuk proses pembangunannya seperti kita lihat hari ini, dan kalau tidak ada halangan, seperti hujan dan bencana alam lainnya, Insya Allah dalam waktu dua minggu lagi kurang lebih sudah selesai dikerjakan 100%.
Terkait kenapa tidak terjadi pembangunan di tahun 2022 dirinya menyampaikan ditahun 2022 masih dalam kondisi covid. Jadi anggaran yang kita lakukan di 2023 yaitu ketahanan pangan, dan disaat itu lebih membutuhkan kegiatan lain.
Dimana seperti kita ketahui di tempat kami sudah beberapa tahun terakhir masyarakat tidak bisa turun kesawah akibat tidak ada air, dan diwaktu itu pada tahun 2023 masyarakat sangat terjepit ekonominya sehingga kami mengambil kebijakan untuk mengambil anggaran untuk pembangunan saluran irigasi tersier tersebut untuk dibagi ke pada masyarakat berdasarkan hasil musyawarah, Jelas Geuchik.
“disini bisa dibilang kelalaian bagi kami, sehingga anggaran tersebut terpakai ke kegiatan lain dikarenakan waktu itu dalam Covid, namun tidak kami lakukan perubahan APBG, sehingga terjadi hal seperti ini,”Sebutnya.
Untuk kedepan dirinya berjanji akan lebih teliti dalam pengelolaan anggaran DD dan semoga hal yang seperti ini tidak terulang lagi.
Sementara itu saat di tanya masalah sewa GW dari PT PGE, Geuchik menjelaskan bahwa memang benar ada uang tersebut dari PGE tapi yang jadi permasalahan adalah uang jerih yang di ambil geusyik sebesar 25%.
Menurut geuchik pengambilan jerih 25% itu inisiatif dari dirinya sendiri di karenakan selama ini memang belum ada peraturan desa terkait pengelolaan uang itu.
“Tapi hari ini masyarakat meminta saya untuk mengembalikan, hal ini telah kita rapatkan di meunasah (gedung serbaguna) keputusannya saya cuma berhak mendapatkan 10% sedangkan 15% lagi harus saya kembalikan, semua sudah sepakat dan saya akan mengembalikan uang tersebut demi terjalinnya ketentraman dan ketertiban di desa kami”. Tutupnya
Sekretaris tuha peut gampong (TPG) Tgk Azwar, mengatakan dimana yang sebelumnya belum dilakukan pembangunan saluran irigasi tersier, namun hari ini sudah dilakukan pembangunan oleh geuchik, serta terkait dengan sewa GW dari PT PGE juga sudah di selesaikan oleh pak geusyik, hal ini sudah sesuai dengan keinginan dan harapan masyarakat.
Dirinya berharap kepada geuchik agar hal-hal seperti ini, tidak terulang lagi dan menjalankan sesuai dengan yang tercantum dalam APBG, serta dirinya mengapresiasi langkah cepat geuchik untuk menyelesaikan semua permasalahan yang sebelumnya bermasalah.
Sementara Rizky Rasmana Hanafiah, S.IP. M.Si. selaku Camat Nibong Memyampaikan bahwa pihak nya di kecamatan setiap tahun selalu melakukan monitoring terkait sengan serapan penggunaan dana desa.
“Kita hanya melaporkan hasil monitoring, kemudian kami menyurati tiap-tiap desa untuk menyelesaikan apa yang belum diselesaikan ditahun lalu. Karena sifatnya berupa tegur maka hasil teguran tersebut kami biasanya menyampaikan kepihak inspektorat Aceh Utara, ” Jelas Camat.
Lanjunya, untuk Gampong Mamplam sendiri sudah kita sampaikan teguran, dan Alhamdulillah kami ucapkan terimakasih kepada masyarakat dan juga hasil pengamatan dari pihak tuha peut, yang mungkin sudah ada surat teguran kepada pihak pemerintahan gampong, untuk menyelesaikan pembangunan yang belum selesai ditahun sebelumnya.
“Allhamdulilah dari pihak gampong langsung mengerjakan apa yang belum dikerjakan ditahun sebelumnya”, Kata Camat.
Upaya yang telah kami lakukan dalam hal ini, kami telah duduk rapat yaitu memanggil pihak dari tuha peut dan unsur pemerintah