MabesNews.com, Kota Tangerang – Minggu, 15 Desember 2024, sebuah proyek betonisasi pembangunan jalan sisi saluran Cisadane Barat lanjutan ABT yang dikerjakan oleh PT Oja Jaya Makmur dengan anggaran sebesar Rp 2.920.864.000.000 kembali memicu masalah baru di Kelurahan Priuk, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang. Proyek yang didanai oleh APBDP Kota Tangerang dengan waktu pelaksanaan 30 hari kalender kerja ini tidak hanya menyelesaikan pembangunan jalan, tetapi juga memperburuk kondisi lingkungan sekitar, khususnya saat hujan lebat.
Sri Anita, salah seorang warga setempat, mengungkapkan keluhan terkait banjir yang merendam rumah orang tuanya. Menurutnya, dampak dari proyek betonisasi jalan ini adalah peningkatan tinggi jalan yang menyebabkan rumah mereka yang terletak lebih rendah menjadi tergenang air setiap kali hujan deras. “Kami sudah lama tinggal di sini, namun setelah proyek jalan dimulai, saluran air yang ada menjadi tidak efektif, bahkan air mengalir ke dalam rumah kami,” ujar Sri dengan penuh kesedihan.
Sri juga mengungkapkan bahwa pihaknya terkejut saat mengetahui warung milik orang tuanya dibongkar tanpa pemberitahuan atau konfirmasi terlebih dahulu. “Kami datang ke lokasi, tahu-tahu warung sudah dibongkar. Kami meminta kebijakan dari pemerintah untuk memperbaiki saluran air dan memberikan ganti rugi untuk bangunan yang telah dihancurkan,” tambahnya.
Selain itu, Sri menyebutkan bahwa mereka belum mendapatkan tanggapan dari pihak RT 02/RW 07 tentang masalah ini. “Kami hanya berharap agar pemerintah dapat segera mengatasi masalah ini, karena banjir yang terjadi bukan hanya merugikan kami, tetapi juga warga lainnya yang terdampak,” ujarnya.
Dampak dari proyek betonisasi ini semakin nyata, dengan banyaknya keluhan warga yang merasa dirugikan karena saluran air yang tidak terurus dengan baik. Pihak berwenang diharapkan segera mengambil langkah cepat agar masalah ini tidak semakin meluas dan merugikan lebih banyak warga.
(Usin)