Dalang Salto Sawengi Ping Seket Boyong Wayang Milenial Jakarta, Menggelar Pentas di Kebumen Jateng

Pemerintah55 views

Dalang Salto Sawengi Ping Seket Boyong Wayang Milenial Jakarta, Menggelar Pentas di Kebumen Jateng

 

Kebumen Jateng –

Mabesnews.com

Hari ini Sabtu 22 Februari 2025 di Ds.Bener Wetan Kec.Ambal Kebumen Jawa Tengah yang dikenal enak sate ambal nya, digelar “Wayang Milenial Jakarta.”

Pentas wayang kulit semalam suntuk dengan lakon ; “Begawan Ciptaning Harjuna Wiwaha”.

KRAT.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro SH.MM sebagai ketua Wayang Milenial Jakarta, juga Ki Gunarto Gunotalinjendro (Komunitas KGG) dan juga Penggemar Wayang Gunarto Guno Talijendro (PWGG).

Gelar wayang tersebut dalam rangka syukuran masyarakat dan menghibur penggemar wayang kulit khususnya.

 

Kali ini pagelaran seni budaya wayang kulit dengan pementasan Wayang Milenial Jakarta seorang Dalang mumpuni “Dalang Duta Budaya Internasional ; Jepang-Eropa-Australia-Vatikan-Roma-Italia-Amerika ini sangat piawai memainkan wayang demi wayang saat pementasan.

Sehingga disebut “Dalang Salto Sawengi Ping Seket.”

Terkait dengan lakon “Begawan Ciptaning Harjuna Wiwaha” sendiri adalah mengisahkan tentang ; Sosok R.Arjuna yang sedang jalani “Laku Topo Broto” digua Mintaraga diwilayah Gunung Indrakila dan bergelar “Begawan Ciptaning”.

 

Dalam menjalaninya, R.Arjuna banyak mendapat rintangan yang berat.

Dengan tujuan gagalkan niat hatinya lelaku tapa bratanya.

Godaan tersebut tidak cuma penampakan mahluk biasa, tetapi juga para Dewa dan Bidadari dari Khayangan Giri Saloka.

 

Sang Hyang Batara Indra mengutus 7 Bidadari untuk menggoda, tetapi tetap teguh hati R.Arjuna tak tergoyahkan laku Brata nya.

7 Bidadari itu lambang dari pelangi saat hadir dibumi dengan indahnya warna-warni pelangi.

 

Juga Sang Bathara menyamar sebagai Resi Tua yang bertubuh sangat renta.

Bertanya kepada R.Arjuna, “makna dari tapa Brata itu tidak sekedar memburu kenikmatan dunia, keinginan pribadi dan keluarga.”

Akhirnya Begawan Ciptaning menjawab ; “Sang Resi tapa brataku ini untuk mengukuhkan darmaku sebagai seorang Ksatria Pandawa.

Tidak ada dengan hubungan keinginan pribadi.”

 

“Yang kuutamakan justru jalan kebenaran dalam tata kehidupan bersama”.

Cobaan selanjutnya muncul sosok binatang celeng yang merupakan jelmaan Dibya Mamang Murka, urusan dari Prabu Niwata Kawaca Raja dari negoro Manimantaka.

 

Godaan berasal dari perwujudan 2 Ksatria jelmaan Sang Hyang Manikmaya (Bathara Guru) dan Sang Hyang Kanekaputra (Bathara Narada).

Tetap saja lantaran memiliki kesaktian luar biasa, akhirnya R.Arjuna berhasil lolos dari godaan-godaan.

Akhirnya sang penggoda berubah wujud aslinya Sang Hyang Manikmaya dan Sang Hyang Kanekaputra memberi anugerah kepada R.Arjuna “Senjata Sakti Panah Pasopati”.

Adalah sebuah senjata yang “bisa binasakan segala angkara murka Prabu Niwata Kawaca,” Raja Raksasa yang punya hasrat menyunting Bathari Supraba.

 

Lakon menarik dan bagus ini sangat ditunggu-tunggu oleh warga Kebumen.

Sehingga penonton tumpah ruah memadati perhelatan wayang kulit sampai purna dini hari.

Kelihaian Ki Dalang Gunarto memang pantas diapresiasi Nasional.

Dan pernah tercatat pemegang Rekor MURI 2024 yll.

 

Yang belum hadirpun masih bisa saksikan lewat channel YouTube Andika Multimedia.

New dan Gatot Jatayu New.

 

Jurnalis Ryo.