Jakarta – Mabesnews.com
Prof Darni M Daud secara tiba-tiba diundang oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa(DPP PKB) Jakarta. Dari undangan Desk Pilkada No ,967/Desk Pilkada/DPP/V/2024,Uji Kelayakan dan Kepatutan Bakal Calon Kepala Daerah dari Partai Kebangkitan Bangsa.
Secara khusus dikirim kepada Bacalon Gubernur Aceh ini ternyata Darni M Daud diundang, Selasa (04 Juni 2024) Sekitar Pukul 13.00 Wib,di Kantor DPP PKB Jalan Raden Saleh No 9 Jakarta Pusat untuk mengikuti uji kepatutan dan kelayakan sebagai salah seorang yang telah mendaftar untuk diusung oleh PKB,juga visi misi pencalonan dan potensi dukungan partai politik selain PKB, Bahkan Strategi Pemenang Dalam Pilkada, Undangan itu ditandai tangani A Halim Iskandar (Ketua ) dan Sekaligus Zainul Munascihin.
DPP PKB yang meraih 9 kursi DPRA itu memang tidak asing lagi bagi tokoh intelektual yang pernah memimpin Universitas Syiah Kuala, sebagai Rektor, dua periode itu. Komunikasi dan acara yang telah dirancang itu berjalan lancar, apalagi DPW PKB Aceh memfasilitasi penjadwalan untuk mengikuti kegiatan yang amat penting tersebut.Informasi yang diterima media ini dari berbagai sumber,Jumat Petang (07/06)termasuk dari Prof. Darni M Daud sendiri, acara yang dilaksanakan DPP tersebut berjalan dengan lancar.
Ketika dihubungi, Darni menyatakan bahwa dalam pemaparannya secara langsung dihadapan pewawancara, Darni menguraikan bagaimana visi-misinya untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat Aceh yang selama dua dekade terakhir berada di posisi termiskin di Sumatera bahkan se Indonesia sesuai dengan laporan BPS setiap tahun.
Ternyata penjelasan mahaguru jebolan Oregon State University dan New York University, Amerika Serikat itu, sangat menarik. Tentu, sebagai seorang yang telah melanglang buana belajar dan mengikuti aneka program kerjasama di universitas top dunia, khususnya Australia, Eropa, dan Amerika Serikat itu, uraiannya tentang permasalahan Aceh kontemporer dan bagaimana menawarkan solusi yang jitu tidak perlu diragukan lagi. Tentu saja, Darni M
Daud bukan seperti akademisi biasa yang hanya bergelut kaku dengan ribuan buku untuk menyelesaikan studinya di berbagai tingkat. Dari sejak mahasiswa, Darni dikenal sebagai seorang anak muda yang dilahir-besarkan di pedesaan Bandar Dua, Pidie (kini Pidie Jaya), hijrah ke kota untuk melanjutkan studi di FKIP Universitas Syiah Kuala, begitu aktif di berbagai tingkat.
Di desanya, Darni aktif sebagai motivator bagi teman-temannya untuk membuka/mengelola perkebunan palawija sehingga di desanya dia dikenal begitu produktif untuk usianya yang masih belia. Begitu juga kalau ada kegiatan pengajian, pengajian hari-hari besar Islam, Darni selalu menjadi pionir sebagai pemuda yang inovatif, kreatif, dan komunikatif dengan berbagai kalangan.
Setelah mengikuti acara di PKB, Prof. Darni Daud juga bertemu dengan sejumlah petinggi partai dan tokoh lainnya secara informal. Dengan demikian, jika Profesor ini diusung parpol dan kemudian memenamgkan kontestasi pemilihan Gubernur Aceh kali ini, maka Aceh akan mempunya Gubernur intektual.dan menguntungkan masyarakat meningkatkan ekonomi,ungkap sejumlah pengurus Partai Kebangkitan Bangsa Indonesia,yang dihubungi secara terpisah di Jakarta. (*)