Belajar Menerima Pendapat 

Pemerintah178 views

MabesNews.com, Batam| MESKI sudah hidup di alam demokrasi, tapi banyak yang masih belum dapat menyikapi perbedaan. Sehingga argumen dibalas dengan sentimen, bahkan menyerang pribadi dengan fitnah.

Memang, tak mudah agar ide atau pendapat yang disampaikan bisa diterima. Apalagi jika dihadapkan dengan standar etika dan moral yang berbeda. Sehingga kadang menjadi paradox.

Itulah pentingnya kita memahami ilmu komunikasi, atau teknik marketing dalam membranding sebuah produk.

Kenapa marketing? Sebab, sejatinya ide atau pendapat itu adalah produk dari proses berpikir. Maka agar “laku dijual” harus “dipasarkan” dengan cara menjelaskan bobot nilai dan keuntungan, tentu dengan persuasif, bukan memaksa.

Contoh konkret dapat kita lihat ketika dua perusahaan air mineral sebut saja merek X dan Y, bersaing merebut hati publik atau konsumen.

Saat perusahaan X mempromosikan kelebihan dalam kandungan produknya, merek Y membalas dengan cara menaikkan value, yakni menjelaskan tentang perilaku konsumen yang positif saat meminum produknya.

Dengan demikian terjadi perang ide yang bagus. Tentunya memberikan edukasi yang baik juga bagi khalayak ramai. Lagi pula, kalau memang tujuannya baik, mengapa harus disampaikan dengan cara-cara buruk?

Bagaimana menurut Anda? (Nursalim Turatea).

_______

BIJAKSANA: Bunda PAUD Kota Batam Hj Marlin Agustina, berinteraksi dengan murid-murid TK dalam sebuah kunjungan kerja. Marlin selalu mengajarkan agar bijak menyikapi perbedaan.