Magelang, MabesNews.com – Bawaslu Kabupaten Magelang menggelar Apel Siaga Pengawasan Masa Tenang Pilkada 2024 di masing-masing kecamatan, Minggu (24/11/2024). Apel Siaga diikuti Bawaslu, Panwaslu Kecamatan, Panwaslu kelurahan/desa (PKD) dan pengawas TPS, serta stakeholder.
Apel siapa pada masa tenang ini bertujuan memastikan kesiapan seluruh jajaran pengawas Pemilu di tingkat kecamatan, kelurahan/desa dan TPS dalam mengawal pelaksanaan Pilkada serentak di wilayah pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah serta bupati dan wakil bupati Magelang di wilayah masing-masing.
Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang Muhammad Habib Shaleh menyampaikan apel siaga diikuti lima pimpinan Bawaslu, 63 Panwascam, 372 Panwasdes dan 2.011 pengawas TPS. Apel sengaja digelar di masing-masing kecamatan agar seusainya, pengawas Pemilu bisa langsung menyebar untuk melakukan patroli pengawasan.
“Begitu apel selesai, seluruh pengawas Pemilu langsung bergerak. Mereka berkeliling ke kampung-kampung untuk membersihkan Alat Peraga Kampanye (APK) dan Bahan Kampanye. Bawaslu bersinergi dengan stakeholder, tidak bekerja sendiri,” kata Habib usai Apel Siaga di halaman kantor Kecamatan Sawangan.
Menurut Habib, mensukseskan Pilkada merupakan tugas dan tanggung jawab kita bersama, tidak hanya KPU dan Bawaslu namun semua elemen masyarakat. Untuk itu, Bawaslu mengajak semua pihak untuk melakukan aksi simpatik pembersihan APK.
“Kami sudah menyurati kedua paslon, 18 pimpinan parpol, tim kampanye dan tim sukses. Juga para relawan. Selain lewat surat juga lewat WA dan telepon. Semua jalur komunikasi kita lakukan agar kita bisa bersama-sama membersihkan APK di masa tenang,” jelas Habib.
Lebih lanjut dijelaskan patroli pengawasan Bawaslu tidak hanya dalam rangka membersihkan APK, namun juga melakukan patroli siber, patroli anti politik uang, pengawasan distribusi logistik, dan memetakan potensi kerawanan di sekitar TPS.
Habib menambahkan, saat ini Kabupaten Magelang juga memasuki musim hujan, yang diwarnai dengan hujan deras dan angin kencang. Kondisi ini bisa menyebabkan pohon tumbang, angin puting beliung, tanah longsor dan banjir. Hal-hal ini harus diantisipasi oleh KPU dan jajarannya agar tidak mengganggu proses pemungutan dan penghitungan suara.
“Dari catatan Bawaslu sekarang sering terjadi mati listrik di sejumlah wilayah, misalnya di sejumlah desa di Kecamatan Ngluwar hamper setiap hari mati listrik. Kami sudah bersurat ke PLN untuk mengurangi intensitas pemadaman listrik. Kami minta KPU mempersiapkan skenario jika listrik mati. Bisa saja KPPS diinstruksikan untuk menyewa genset,” pesan Habib.
Setelah pelaksanaan apel siaga, jajaran pengawas Pemilu dari tingkat kecamatan, kelurahan/desa hingga TPS, bersama tim gabungan yang terdiri dari PPK, PPS dan KPPS serta Forkompimcam bersama-sama melepas alat peraga kampanye Pilkada Serentak yang terpasang di wilayahnya masing-masing.
Simak breaking news berita dan artikel pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita https://www.mabesnews.com