Jakarta – Mabesnews – HUT Forum Pemuda Kalimanta Barat (FPKB) mengelar acara yang ke – 12 bertempat di Season City Jakarta Barat, Minggu lalu (2/4).
Forum Pemuda Kalimantan Barat merupakan kristalisasi dari perjuangan para pemuda Kalimantan Barat, meskipun demikian FPKB ini memiliki keragaman agama, budaya suku dan keragaman bahasa.
Siap berkarya dibidang kemanusiaan dan sosial, dan sekarang ini menyangkut dibidang pendidikan dan berkarya.
Turut hadir dalam acara ini Petrus Marwan SH selaku Ketua Umum Pemuda Kalimantan Barat yang berdomisili di Jakarta, Dandim Jakarta Barat Brigjen TNI Eko Syaputra Siregar.
Selain itu terlihat juga mantan Walikota Singkawang Hasan Karman, Panglima Jilah TBBR Pasukan Merah, para pengacara yang tergabung di Himpunan Pengacara Indonesia, jajaran Pengurus Pusat Forum Pemuda Kalimantan Barat dan berbagai organisasi pemuda Kalimantan yang ada di Jakarta.
Dalam sambutannya, Dr. C Petrus Marwah SH., MH, selaku Ketua Umum mengatakan, Forum Pemuda Kalimantan Barat sudah berdiri selama 12 tahun dan bergerak di bidang kemanusiaan dan sosial. Kegiatan lainnya di bidang kesehatan, bidang hukum dan di bidang pendidikan.
“Forum Pemuda Kalimantan Barat sudah terbentuk di 11 provinsi di seluruh Indonesia, dan juga menyediakan belasan mobil ambulans, rumah singgah, beberapa kantor hukum dan memiliki yayasan sosial. Di tahun ini membuat sekolah gratis di Ibukota Jakarta khusus untuk anak PAUD dan TK,” paparnya.
Terbentuk 11 provinsi di Indonesia yang bergabung di Forum Pemuda Kalimantan Barat (FPKB) dan berterima kasih kepada rekan-rekan multi etnis bangsa dan sudah bergabung di Forum Pemuda Kalimantan Barat.
Bergerak di bidang kemanusiaan dan sosial multi etnis suku bangsa dan agama dan para pengurus Kalimantan Barat di Jakarta ini bukan hanya saja orang asli kalimantan melainkan berbagai macam suku bangsa dan agama semoga karya indah dari 12 tahun ini di berikan kontribusi mobil ambulance dan puluhan bedah rumah dan beberapa rumah singgah berbagai propinsi di Indonesia kedepanya Forum Borneo Indonesia akan di bentuk di Jakarta untuk IKN kedepanyan mempersatukan Kalimantan pada umumnya.
Panglima mengatakan “Anniversary ke 12 kota Dayak budaya dan tradisi kita sendiri, adab budaya tradisi tetep ada kita taunya kalimantan adalah pulaunya orang Dayak harus kita exis”.
Acara ini sangat meriah seperti diadakan tarian khusus dari kalimantan atraksi tarian dayak dan Barongsai tarian tradisional Tiongkok dengan menggunakan sarung yang menyerupai singa.
Barongsai memiliki sejarah ribuan tahun. Catatan pertama tentang tarian ini dengan tujuan untuk mendatangkan keberuntungan, hal ini bisa ditelusuri pada masa Dinasti Chin sekitar abad ketiga sebelum masehi. Dan juga bertepatan di bulan Ramadhan tahun ini kami bersama-sama berbuka puasa menghormati para tamu yang turut hadir.
(Tiar)