Al Ustadz H Indra Gunawan : Sertakan Allah dalam Setiap Urusan Duniamu

Lainnya168 views

Mabesnews.com | Medan – Al Ustadz H Indra Gunawan,S.Pdi mengingatkan umat Islam agar senantiasa bersyukur kepada Allah atas segala limpahan rahmat dan karunia Nya. Hidupkan syariat Nabi Ibrahim, patuh dan tegar kepada perintah Allah.

“Mari kita menjadi orang yang pandai bersyukur atas begitu banyak nikmat dan karunia Allah. Hidupkan syariat Nabi Ibrahim yang patuh dan tegar terhadap perintah Allah. Apapun juga persoalan hidup yang kita hadapi sehari-hari agar mengadu kepada Allah,” ujar Al Ustadz H Indra Gunawan saat menjadi khatib Shalat Idul Adha 1444 H di Masjid Al Mukhlisin, Jalan Bakti Utara Gaperta Ujung, Kelurahan Tanjung Gusta, Medan Helvetia, Kamis 29/6/2023.

Sedang bertindak menjadi imam Shalat Idul Adha, Qori Al Hafizd Muhammad Roshan Ramadhan yang juga Imam Besar Masjid Al Mukhlisin. Turut melaksanakan Shalat Idul Adha di situ Ketua BKM Al Mukhlisin, Buya Dr H Maswandi,SH,M Hum, Wakil Ketua Sugio,SH, Sekretaris H sutikno, Bendahara Ir H Hasmi Adami dan sejumlah pengurus lainnya.

Dalam khutbahnya bertema tiga hikmah dari kisah Nabi Ibrahim As dan keluarganya, H Indra Gunawan mengajak jemaah untuk selalu menghidupkan syariat Nabi Ibrahim patuh dan tegar atas perintah Allah. Kikis habis sifat tamak dengan menggantikan sifat murah hati.

“Nabi Ibrahim, orang yang paling patuh dan taat pada perintah Allah. Tidak pernah membantah wahyu bahkan kecintaan kepada Allah SWT lebih didahulukan dari kecintaan terhadap anak,” ujar H Indra Gunawan dengan vokal suaranya terdengar jelas dan komunikatif.

Bayangkan, lanjut H Indra Gunawan, selama 20 tahun tinggal di Baitul Maqdis, Ibrahim As tidak mendapatkan keturunan. Lebih 80 tahun Ibrahim menantikan keturunannya (anak). Ibrahim terus berdoa siang dan malam kepada Allah.

Akhirnya Allah mengabulkan doa Nab Ibrahim maka lahir seorang bayi diberi nama Ismail. Lantas Nabi Ibrahim kemudian mendapat.perintah dari Allah untuk mengantar isterinya Siti Hajar dan anaknya Ismail ke sebuah lembah Hijaz tandus dan kerontang dengan menempuh jarak ribuan kilometer. Lembah tandus tersebut kini dikenal sebagai Makkah.

Al Ustadz Indra Gunawan memaparkan tak lama di Hijaz, Nabi Ibrahim kembali mendapat.perintah Allah untuk.kembali ke Syam atau Palestina. Dengan hati yang berat, Ibrahim meninggalkan isteri dan anaknya tercinta di lembah tanpa seorangpun manusia.

“Bayangkan, saat Ibrahim berjalan, sang isterinya Siti Hajar menangis, memegang baju suaminya sembari berucap.Duhai Ibrahim, kamu mau ke mana ? Tega meninggalkan aku dengan anakmu ? Engkau lihat di sini tak ada siapa siapa, sepi dan sunyi. Meski Siti Hajar berulang kali mengatakan hal itu, tapi Ibrahim tidak bergeming,” kata H Indra Gunawan.

Perjuangan Siti Hajar dan Ismail di Bukit Shafa-Marwah luar biasa. Saat ditinggal pergi Ibrahim tanpa perbekalan kata Indra Gunawan.. Bayangkan anaknya Ismail sudah sangat lapar dan dahaga tanpa air serta makanan. Bahkan air susu Siti Hajar pun sudah habis sehingga Ismail terus menangis.

Siti Hajar pun segera mencari pertolongan. Ia berlari lari kecil bolak balik ke bukit Shafa sebanyak tujuh kali. Hingga akhirnya.mendengar ada gemericik air mengalir di bawah kaki Ismail. Siti Hajar pun segera.mendekti Ismail dan melihat air mengalir cukup jernih yang.muncrat dari dalam tanah tandus.

“Siti Hajar segera.membasahi tanah dengan sedikit air untuk dijadikan mangkuk atau wadah air. Air tersebut.mulai.membasahi wadah dan Siti Hajar pun menyebut Zam…Zam…Zam artinya banyak melimpah ruah. Sumber mata air itulah bukti pertolongan Allah kepada Siti Hajar dan Nabi Ismail,” jelas Ustad Indra Gunawan seraya menambahkan itulah asal mula air Zam Zam yang tak pernah habis.

Ketika Ismail beranjak remaja, Nabi Ibrahim kembali mendapat perintah Allah SWT lewat mimpi untuk menyembelihkan anaknya Ismail. ‘Wahai anakku ! Sesunggunya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu.Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu”, kata Nabi Ibrahim.(QS Ash Shaffat ayat 102).

Wahai ayahku ! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu, insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar,” jawab Nabi Ismail. Atas kesabaran dan ketaatan Nabi Ibrahim dan Ismail kepada Allah, akhirnya Allah menggantikannya dengan seekor kibas.

Ustadz Indra Gunawan menyimpulkan bahwa orang yang sabar dan taat, Allah menurunkan pertolongannya. Maka selalu patuh dan tegar terhadap perintah Allah. Itu sebabnya, sertakan Allah dalam setiap utusan duniamu.

“Apapun permasalahan yang kita hadapi sehari-hari mengadulah kepada Allah yang Maha Mengetahui bukan pada manusia. 1. Sertakan Allah dalam setiap urusan duniamu,

2 Pengorbanan orang tua dalam suksesnya seorang anak.

3. Contohlah nabi Ibrahim dalam kepemimpinan rumah tangga,” pungkas Ustadz Indra Gunawan di akhir khutbahnya.

(Bachtiar Adamy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *