Aktivis Murka! Pernyataan Bupati Bulukumba “Sampah” Menuai Kecaman: “Kami Bukan Sampah, Justru Kami Meragukan Kesucian Kalian!”

Pemerintah426 views

Mabesnews.com.Bulukumba – Pernyataan kontroversial Bupati Bulukumba, Andi Utta, yang menyebut “yang suka bikin ricuh itu adalah sampah” dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial, memicu gelombang kemarahan publik. Kalangan aktivis dan masyarakat sipil menilai pernyataan tersebut sebagai bentuk arogansi kekuasaan yang mencederai kebebasan berpendapat.

Salah satu aktivis yang paling lantang mengecam adalah Andi Saiful. Dengan tegas, ia menyatakan bahwa ucapan bupati bukan hanya tidak pantas, tetapi juga menunjukkan kepemimpinan yang anti-kritik dan alergi terhadap suara rakyat.

Saya mengecam keras pernyataan Andi Utta itu! Seorang pemimpin seharusnya menjadi teladan, merangkul semua pihak, bukan malah merendahkan mereka yang menyuarakan kritik. Ketika rakyat bersuara lantang, itu bukan karena ingin merusak, tetapi karena ada ketidakadilan yang perlu didengar dan diselesaikan!” tegasnya.

Menurut Andi Saiful, kritik dari masyarakat adalah bagian dari demokrasi, bukan ancaman bagi pemerintahan. Justru, kata dia, pemimpin yang anti-kritik dan gampang tersulut emosi adalah tanda kepemimpinan yang rapuh.

“Pemimpin itu publik figur! Jangan baperan, jangan alergi kritik! Jangan sampai rakyat yang kritis justru dianggap musuh! Pernyataan ini mencerminkan mentalitas otoriter, bukan kepemimpinan yang pro-rakyat!” tambahnya.

Pernyataan bupati ini pun memicu gelombang protes di media sosial. Tagar #KamiBukanSampah dan #KamiMeragukanKesucianKalian mulai ramai digunakan oleh warganet sebagai bentuk perlawanan terhadap pernyataan yang dianggap merendahkan rakyat.

Hingga saat ini, Bupati Andi Utta belum memberikan klarifikasi terkait ucapannya yang viral. Namun, publik menuntut permintaan maaf dan sikap yang lebih bijak dari sang pemimpin daerah.

Apakah kritik ini akan dijawab dengan kedewasaan atau justru semakin memperlihatkan wajah asli kepemimpinan di Bulukumba? Masyarakat menunggu, dan perlawanan terus bergema!