MabesNews.com, Medan-Pernahkah Anda mampir. di “Rumah Ummah Babussalam Berkalsium” sekaligus di Cafe-nya . Kalau belum silakan datang menikmati kuliner dan minuman berkalsium di bilangan Jalan SM Raja, Simpang Limun No 70 Siti Rejo II Medan Amplas.
Tapi, Akademisi dari University Kebangsaan Malaysia ( UKM ) menyempatkan diri mengunjungi Rumah Ummah Babussalam Berkalsium setelah mengisi Visiting Lecture di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara, Program Studi Ilmu Administrasi Publik serta Ilmu Kesejahteraan Sosial, Jumat (06/10/23)
Kedatangan lima tamu akademisi dari tanah semenanjung Malaysia itu disambut hangat oleh Inisiator Rumah Kalsium, Dra Dara Aisyah, M.Si, Ph.D, Kluster Ilmu Administrasi Negara, Dosen FISIP USU, Prodi Ilmu Administrasi Publik dan Dr Muhammad Sontang Sihotang, S.Si, M.Si, bidang ke-Ilmuan Fisika Sains Bahan, Fakultas F-MIPA USU, Kepala Lab. Fisika Inti (Nuclaer).
Kelima tamu Akademisi dar UKM ) ini, yakni Prof Dr Hair Abd Awang, Prof Madya Dr Novel Lyndon, Prof Dr Mohd Fuad Mat Jali, Dr Zurinah Tahir, dan Dr. Junaidi Awang.
Tamu dari negara tetangga ini juga melihat pajangan di etalase berbagai macam limbah pesisir nelayan. Mulai dari kulit tamin, simping, kulit mentarang laut, tulang ikan, hingga limbah pesisir kota, yakni daun-daun kering, kulit telur, yang menghasilkan luaran produk tepung kalsium dan arang briket.
Tak hanya itu mereka juga melihat aneka produk hasil olahan limbah seperti air kemasan, minyak goreng berkalsium, bakso berkalsium yang dihasilkan Adiba Frozen Food, mitra UMKM Binaan Tim Rekayasa Sosial ( Sosial Engineriing ) dari Kabupaten Langkat.
Setelah itu para tamu menyantap sajian kuliner dan minuman yang telah disediakan. Dalam kesempatan itu Prof. Dr. Mohd. Fuad Mat Jali, menyampaikan respon positif dan kekagumannya atas inovasi yang telah dilakukan Tim Riset Rekayasa Sosial. Tim telah mengimplementasikan apa yang dipelajari di universitas menjadi bermanfaat bagi masyarakat.
Ternyata kuliner dan minuman ini berbasis kalsium, seperti bakso berkalsium, rujak serut, kerang rebus, ikan bakar agar-agar/puding berkalsium serta minuman hangat daun serai berkalsium dan lainnya. Wah, memang luar biasa sedapnya kuliner dan minuman berbasis kalsium karya orang Medan ini.
“Kami mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Tim Rekayasa, suatu bentuk yang harus ditiru oleh akademisi lainnya. Ini memberikan inovasi kepada masyarakat sesuai dengan bidang ke-ilmuannya sehingga sangat bermanfaat,” ujarnya.
Prof. Dr. Hair Abd Awang mengakui semua hidangan yang berasaskan kalsium ini sangat bagus sekali, menjadi inovasi yang langsung bisa dirasakan manfaatnya, baik dari cita rasa makanan dan minumannya, bukan hanya menyehatkan karena kandungan kalsiumnya tapi juga dapat mendongkrak ekonomi keluarga.
” Setiap kuliner maupun minuman yang mengandung kalsium ini semua dari olahan limbah pesisir, mulai dari limbah tepi pantai sampai limbah kota, dapat dibuatkan menjadi suatu produk yaitu kalsium.Pokoknya sangat bagus sekali dan rasanya juga berbeda dengan makanan yang menggunakan kalsium,” imbuhnya.
Dr Muhammad Sontang, S.Si,.M.Si yang juga sebagai peneliti limbah pesisir dalam kesempatan itu menjelaskan Rumah Kalsium sekaligus “Cafe Ummah Babussalam Berkalsium” sebagai tempat penerapan dan implementasi dari pengolahan limbah pesisir mulai dari pesisirpantai hingga perkotaan.
Bahkan limbah pesisir itu lanjutnya dapat meproduksi kalsium yang diaplikasikan ke berbagai olahan makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh masyarakat. Bukan hanya itu limbah pesisir juga dapat di recycle menjadi produk arang briket dan tepung kalsium.
“Tepung kalsium ini selain dapat dimanfaatkan masyarakat juga bisa menambah penghasilan mereka. Inilah sebagai salah satu pengabdian masyarakat yang tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujar Muhammad Sontang didampingi Dra Dara Aisyah,PhD yang sukses melakukan penelitian terhadap limbah pesisir itu.(tiar/rel)