Acara Adat Perkawinan di Abdya

Mabesnews.com I Blang Pidie  – Prosesi pelaksanaan pesta resepsi mengikuti adat perkawinan di Blang Pidie Aceh Barat Daya bervariasi terutama dalam kegiatan antar pengantin laki-laki “ Intat Linto “ ( Antar Pengantin Laki-laki – bahasa Aceh.

Ibuk Suryani Zamzam dari Bireuen bersama keluarganya menyebutkan, dirinya terpesona dan kagum prosesi pelaksanaan antaran pengantin laki-laki ke rumah pengantin pihak perempuan di Gampong ( Desa) Geulumpang Payong Kecamatan Blang Pidie Kabupaten Abdya.

Kedua mempelai yakni keluarga Wanita anak dari Zufri, S.H., M.M./Harliati, S. ST. dan keluarga mempelai Pria anak dari Burhanuddin, S.H./ Dra. Rosbayamah yang sangat harmonis.

Menurutnya, dirinya sangat terhibur dan bercampur kaget karena “ Linto Baroe” bersama rombongan disambut dengan tarian khas mereka “ Jeumpa “ serta dipandu para gadis dari Tim Kesenian yang juga dipandu oleh MC.

Selain itu katanya dirinya sangat-sangat terhibur dan merasa terharu karena sangat berbeda dengan acara antar pengantin di daerahnya yaitu Kabupaten Bireuen.

Memang kata Suryani adat istiadat baik di Aceh ada perbedaan antara satu daerah dengan daerah lain dan mereka menyesuaikan dengan “Resam” di daerah masing-masing secara bervariasi.

Lain lubuk lain ikannya namun hanya berbeda di sisi penantian dan pengantaran linto dan Dara Baronya, sementara rukunnya tetap sama dilaksanakan.

Disebutkan,mereka Intat Linto ( mengantar pengantin pria) ke rumah Dara Baro (Pengantin Wanita ) pada Minggu 20 April 2025 merasa terpesona karena “linto baroe” disambut dengan tarian tarian khas Adat Aceh sedangkan resepsinya dilaksanakan Senin 21 April 2025.

Tokoh masyarakat Gampong Geulumpang Payong kepada media ini menyebut, pada proses acara Intat linto di kawasan Abdya memang sudah Resam gampong mereka pengantin Pria sebelum memasuki rumah pengantin wanita disambut dengan tarian yang dibawakan oleh tim kesenian dipandu juga oleh MC.

Dan sesudah disajikan hiburan penyambutan dengan tarian barulah pengantin pria diterima oleh kalangan keluarga dara baroe, dengan menyerahkan “bungong jaroe” ( Cendra mata) sekalian tukar menukar “ Batee Ranub.

Diiringi dengan tarian khas Aceh lainnya membahana di sekitar rumah Dara Baroe dan setelah prosesi aman dan tenang barulah Linto baroe bisa masuk ke rumah Dara Baroe.

Lalu apa yang dilakukan oleh pemuda dan tokoh-tokoh adat di sana memang sudah tradisi dalam prosesi antar pengantin dan preh Linto baroe di Aceh Barat Daya.

Terlepas dari penantian Linto Baroe, adat lainnya sebaik pengantin Laki-laki menjelang duduk di Pelaminan ada acara “Sipreuk Pade “ dalam rangkaian Tepung Tawar atau “Peusijuk.

Dan dalam prosesi Lintoe baroe duduk di pelamin acara penyambutan dari keluarga Lintoe Baroe dan Dara Baroe dilaksanakan acara adat berupa penyerahan dan penyambutan oleh kedua Keuchik di Gampong kedua mempelai dan Peutuha Tuha Peut, Teungku Imum Gampong didampingi Ketua Pemuda dan tokoh adat Gampong tersebut. Selamat Berbahagia. (*)