Abdullah juga Khalifah 

MabesNews.com, ADA SEBUAH hadits yang artinya “Sebaik-baik manusia adalah yang paling baik akhlaknya dan paling bermanfaat bagi manusia.”

M Husnaini, Anggota Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Malaysia, menjelaskan bahwa akhlak baik terbentuk karena manusia telah menunaikan peran sebagai hamba secara paripurna kepada Allah.

Sementara itu, kebermanfaatan diri diperoleh karena manusia sukses menjalankan peran sebagai khalifah secara sempurna.

Tugas kekhalifahan tidak harus selalu bermakna menjadi pejabat atau pemimpin politik, melainkan bisa dari lingkup kecil, seperti keluarga.

Bahkan, memimpin diri sendiri agar tetap berada dalam rel kebaikan jelas wujud pelaksanaan tugas kekhalifahan juga.

Lebih lengkap lagi disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir. Menurutnya, aktualisasi peran manusia sebagai abdullah sekaligus sebagai khalifah di muka bumi ini, diperlukan dalam membangun peradaban.

Antara abdullah atau hamba dan khalifah atau pemimpin bagi seorang muslim tidak boleh dipisahkan, sebab abdullah akan melahirkan etika dalam mengelola dunia, dan khalifah akan melahirkan ilmu pengetahuan atau sains untuk tata kelola dunia yang lebih baik.

Untuk itu, sebagai abdullah sekaligus sebagai khalifah di muka bumi ini, setiap elemen masyarakat harus memiliki cita-cita membangun peradaban, yaitu kebudayaan tertinggi, puncak kemajuan.

“Kita menjadi syahid di kehidupan, tidak lewat banyak retorika, tapi lewat amal kemajuan dan itulah yang akan menjadi lahirnya peradaban,” kata Haedar.

Bagaimana menurut Anda? (Nursalim Turatea).