MabesNews.com, Tambun Selatan – “Jadi gini ya, lingkungan, kita sebagai warga disini justru berharap dari awal ini pemerintah kok ga ada perhatiannya ke SDN Mekarsari 07 Tambun Selatan Bekasi. Masa bangunannya dari dulu cuma 3 lokal sementara anak-anak kita sekolah disini kan. Nah kita usulkan sebagai warga. Proses Musrenbang kita dorong. Kepala sekolah kita lapor juga kita dorong. Ayo kita bangun kita usulkan.
Nah ketika sekolah ini akan dibangun tingkat, paling tidak ya harusnya pihak dari dinas pada saat perencanaannya. Jadi kita juga bisa mempersiapkan segala macamnya.
Pada prinsipnya semua warga setuju cuma kan kita juga harus lapor ke warga. Ini lo ada pembangunan sekolah.
Lalu kita kumpulkan tokoh masyarakat dan pihak DKM. Dari beberapa masukan dan usulan, yang paling utama adalah dibuatkan pintu masuk tersendiri. Kenapa? Selain keindahan itu juga demi keselamatan anak-anak murid itu sendiri. Supaya keluarnya anak-anak itu gak langsung ke jalan utama. Pintu masuknya juga bisa dikunci demi keamanan dan tidak saling mengandalkan.
“Pintu masuknya kudu punya sendiri supaya juga sekolah ada wibawa. Masa sekolah gak punya pintu masuk?,” ucap Ketua RW 018 Mekarsari.
“Intinya nggak ada cerita warga kita menghambat. Kalau bangunannya lah kita dorong gitu kan. Justru begitu ini berhenti kerja, kita tegur pemborongnya,” ujarnya.
Menurut Sopian Hadi Camat Tambun Selatan bahwa hasil musyawarah yang dihadiri pihak Kepala sekolah Bimaspol, Babinsa, DKM, BPD, Sekdes, RT 007 Ketua RW 018 Desa Mekarsari beserta Komite Sekolah, menyepakati pembangunan rehab SDN Mekarsari 07 tetap seperti sebelumnya, yakni menghadap Masjid.
“Hanya, masukan dan saran dari RW dan Ketua DKM agar pihak sekolah menjaga kebersihan, dan membuat pintu masuk akses sendiri,” singkat Sopian Hadi
Menurut Kepala sekolah SDN O7 Mekarsari Bambang Hermawanto mengucapkan terima kasihnya pada semua pihak yang terlibat dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
Adapun hasil keputusan bersamanya yaitu sekolah tetap menghadap ke Masjid seperti semula. Kemudian pihak sekolah membuat pintu gerbang sendiri demi keamanan bersama.
“Saya sangat berterima kasih atas mediasi semua pihak. Pihak RJN Bekasi Raya yang telah memediasi, Pak Camat beserta unsur Muspika, pihak desa, tokoh masyarakat dan juga komite sekolah yang telah sangat mendukung sekali,” ungkap
“Saya bersyukur sekali atas hasil kesepakatan bersama ini. Karena dari kemarin itu memang agak menghambat pembangunan sekolah ini. Jadi dengan selesainya ini pihak sekolah merasa tenang. Sehingga KBM nanti bisa tepat waktu dan berjalan lancar kembali,” tuturnya.
(Samsul/Tim/Red)