MabesNews.com, Medan-Warga Jalan Gagak Hitam Medan terutama yang berjualan kuliner maupun di rumah makan mengeluhkan debu beterbangan masuk ke warung mereka.
Debu yang beterbangan menurut warga setempat berasal dari truk pengangkut tanah menuju ke lokasi pembangunan underpass di Jalan Jenderal Gatot Subroto Medan.
“Ketika truk-truk pengangkut tanah tersebut melewati Jalan Gagak Hitam abu memutih masuk ke restauran kami,” tutur Ridwan, salah seorang warga Jalan Gagak Hitam yang membuka restauran di kawasan tersebut kepada media ini, Rabu 5/6/2024.
“Kami meminta pihak otoritas terkait untuk mengantisipasi agar debu tidak lagi beterbangan dan masuk ke warung maupun restauran kami yang berjualan di bilangan Jalan Gagak Hitam,” pinta Ridwan.
Warga lainnya yang bertempat tinggal di kawasan tersebut juga mengeluhkan hal sama. Sebenarnya debu tidak akan beterbangan jika truk pengangkut tanah itu ditutup dengan terpal di bagian atasnya.
Menurut Ridwan, tanah yang diangkut ke lokasi itu juga tampak tercecer di sepanjang jalan Gagak Hitam atau Ring Road. Manakala ada kendaraan lain yang melewatinya maka sudah pasti debu pun beterbangan dan masuk ke warung-warung kopi maupun ke rumah makan
“Justru itu kami meminta otoritas maupun pihak terkait sudi kiranya medengar keluhan kami,” ucap warga lainnya yang juga berjualan makanan di pinggir jalan raya itu.
“Lihat saja truk pengangkut tanah yang keluar dari proyek, ban nya penuh dengan lumpur. Itu menyebabkan tanah beserakan di sepanjang jalan.menyebabkan banyak debu terbang. Kondisi ini sangat mengganggu bagi pemilik warung makan dan warung kopi,” keluh pemilik warung lainnya.
Seperti diketahui pebangunan Underpass di biangan Jalan Jenderal Gatot Subroto Kota Medan sepanjan750 meter dimulai sejak tahun lalu. Pembangunan jalan sepanjang 750 meter itu dilaksanakan Kemeterian PUPR menelan dana APBN sekitar Rp200 miliar. (bay)