MabesNews.com, Tanjungpinang – Orang Jeneponto dimanapun berada selalu mengedepankan sipakatau, sipakainga, dan sipakalabbiri ( selalu memanusiakan manusia, selalu saling mengingatkan, dan selalu menghargai).
Hari ini di hotel BBR lantai 2 Tanjungpinang Kerukunan tepatnya di kamar 219 tampak peserta muswil dari KKTJ menampakkan tersebut yang sebelumnya di lantai 1 makan bersama serta bertukar pikiran dalam menentukan nasib KKSS lima tahun ke depan.
Manna bukuja kutete
Manna cerajja kulimbang
Manta, le tonja ri bori maradekayya
Artinya
Biar tulang yang kujadikan titian
Biar darah akan kuarungi
Saya akan tettap menuju daerah yang bebas dan merdeka
Teaki malla ri bong
Bata bata rimariyang
Manna simambu
Bajijji nipajjallokang
Artinya
Jangan takut dengan bom
Ragu dengan meriam
Walau senjata seadanya
Akan tetap kujadikan sebagai pemukul lawan
Makan kalimat
Orang Turatea Jeneponto dimanapun dan kemanapun berada akan selalu mengedepankan sifat Sipakatau, Sipakainga, dan sipakalabbiri.
Mengutip dari perkataan almarhum Rajamilo mantan bupati Jeneponto di hotel lantai 2 Sari Jaya hotel beberapa puluh tahun yang lalu saat ke Batam dia mengingatkan warganya “Dimana air di minum, dimana nasi di makan malam itulah sebenarnya tanah airmu”.
Sekarang kamu di Batam, minum airnya Batam, makan nasinya Batam” Maka itulah sebenarnya tanah airmu tutur karaeang Milo bupati Jeneponto saat itu.
Massiara Ilyas peserta Muswil KKSS Sulawesi Selatan urusan Kerukunan keluarga Turatea Jeneponto kepada awak media mengatakan bahwa kita di daerah perantauan ini harus selalu mengedepankan siri napacce sebagai mana orang Melayu mengedepankan berpantang marwah.
Di daerah perantauan ini kita harus selalu mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat seperti halnya pada saat musyawarah wilayah KKSS di Tanjungpinang yang akan berlangsung besok, maka mari kita mengedepankan sipat Sipakatau dan sppakainga agar marwah KKSS pada umumnya dan marwah keluarga Jeneponto selalu melekat di bumi Melayu tercinta ini tuturnya kepada awak media dengan penuh kharisma.
Tak ketinggalan di tempat yang sama hal senada diungkapkan oleh Pattasang sekretaris umum KKTJ Provinsi Kepulauan Riau mengatakan bahwa sangat setuju apa yang diungkapkan oleh Massiara, bahwa orang Jeneponto harus selalu mengedepankan “siri na pacce”, marilah kita abbilo sibatang accera sitongka tongka (Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh sebagaimana yang dilakukan oleh tokoh tokoh Turatea Jeneponto pada masa lalu seperti yang dilakukan oleh Karaeng Binamu, Mandi Dg Rimakka dan pejuang terkenal lainnya tutur Pattasang dengan gayanya yang khas.
Maemaki assamaturu ampaentengi sirika untuk memilih pemimpin KKSS lima tahun ke depan yang akan berlangsung besok hari Sabtu, tanggal 25 Mei 2025 pukul 09.00 WIB sampai selesai semoga acara muswil ini berakhir dengan menelorkan pemimpin KKSS lima tahun ke depan.
Ustadz Rudi maulana melalui video call kepada awak media mengatakan mengepakkan sifat dipakai itu adalah ciri khas daerah kita tercinta di Jeneponto termasuk orang Jeneponto yang ada di perantauan ini.
Bagi kita orang Jeneponto yang akan mengikuti Musyawarah Wilayah akan selalu mengedepankan kepresionalisme yang tinggi. Kita akan memilih secara profesional, siapapun yang memimpin KKSS Provinsi ke depan maka itu adalah pilihan yang harus kita hormati tutur Ustadz Rudi Maulana dengan senyum manisnya yang menawan lewat video call. (Nursalim Turatea).