Jelang Sensus Pertanian, Haji Minta BPS Rekrut Petugas Yang Berkompeten 

Pemerintah211 views

 

Mabesnews.com | Lhokseumawe, Anggota DPD RI asal Aceh H Sudirman yang biasa dikenal Haji Uma melakukan kunjungan ke kantor Badan Pusat Statistik (BPS) di Lhokseumawe. Kamis (2/3/2023).

Kedatangan Haji Uma bersama timnya dalam rangka memantau kesiapaan lembaga tersebut untuk menjalankan sensus pertanian tahun 2023.

 

Saat dialog, Haji Uma juga ikut memberikan berbagai saran agar proses sensus pertanian di Kota Lhokseumawe berjalan lancar dan juga mendapatkan data yang rill.

“Kita menginginkan sensus pertanian data yang akurat yang diambil nantinya. Karena data tersebut data yang akan digunakan oleh pemerintah dalam perencanaan dan pembangunan kedepan,” kata Haji Uma.

 

Ia juga berharap dalam perekrutan petugas sensus, agar yang direkrut adalah orang-orang yang berkompeten dalam menganalisa dan menjaring informasi masyarakat.

 

Serta meminta BPS melakukan koordinasi secara maksimal dengan Pemerintah daerah hingga Pemerintah desa.

 

“Bagaimana melakukan koordinasi antara pemerintah kota dan kabupaten dengan pemerintah desa dengan tim BPS ini, agar nantinya masyarakat dalam memberikan datanya tidak takut dan pesimis saat data diberikan,” ungkap Haji Uma.

 

Lanjutnya, “Ini yang harus dibangun secara equality antara pemerintah, BPS, petugas lapangan, kepala desa dan masyarakat,” tutup Haji Uma.

 

Sementara Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lhokseumawe Oriza Santifa, mengatakan Sensus pertanian akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini.

 

“Semua perlengkapan petugas sudah kita sediakan, namun rekrutmen belum kita lakukan karena arahan dari pusat untuk rekrutmen pada pertengahan bulan ini akan kita lakukan,” kata Kepala BPS Lhokseumawe Oriza Santifa.

 

Sensus pertanian tersebut akan dilaksanakan 1 juni sampai 30 juli selama 2 bulan akan dilakukan pendataan.

 

“Kita harap kepada masyarakat nantinya agar melayani petugas kami yang datang melakukan sensus pertanian dan berikan jawaban apa adanya jangan di karang-karang agar data yang dimput sesuai dengan fakta,” harap Oriza Santifa. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *