Marak Tudingan Pemilu Curang, Hendarsam Marantoko:Jangan Mungkiri Silent Majority! 

Pemerintah113 views

MabesNews.com, Jakarta –  Setelah hasil Quick Count dirilis tidak berapa lama usai pencoblosan, berbagai Lembaga Survei menempatkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming sebagai pemenang Pilpres sekali putaran.

Paslon nomor urut 2 ini unggul di angka 58 persen bahkan mendekati 60 persen. Keunggulan ini makin fantastis dikarenakan Pilpres 2024 di ikuti oleh 3 Paslon.

Belakangan, bermunculan narasi Pemilu curang yang diarahkan kubu Anies-Muhaimin dan kubu Ganjar-Mahfud.

Ketua Umum LİSAN (Lingkar Nusantara) Hendarsam Marantoko menanggapi tudingan tersebut dengan santai. Ia menyatakan tudingan tersebut adalah hal yang lumrah dilakukan oleh pihak yang kalah.

“Kemenangan Prabowo-Gibran sekali putaran memang sudah diperkirakan sebelumnya merujuk kepada hasil survey sebelum pilpres yang berbanding lurus dengan hasil quick count, dan tentunya hasil rekapitulasi KPU tidak akan jauh berbeda merujuk kepada hasil perhitungan pada Pemilu sebelumnya, ujarnya,” kata Hendarsam Marantoko dalam keterangannya, Jumat, 16 Februari 2024.

Dikatakan Hendarsam, kubu Anies dan Ganjar boleh saja mengklaim Pemilu curang, akan tetapi itu harus dibuktikan.

“Dan yang lebih penting lagi mereka lupa ada silent majority yang punya hak suara yang sama dan selama ini diam tapi menilai kelakuan Paslon 01 dan 03 yang tidak sesuai dengan hati nurani mereka,” kata Hendarsam.

Fenomena silent majority sendiri, kata Hendarsam, muncul lantaran banyaknya pemilih yang jengah dengan kampanye negatif yang kerap dilontarkan lawan Prabowo sepanjang masa pemilu.

“Yang berisik kan orangnya itu itu aja, jadi masyarakat yang diam, tidak mau berdebat, ingin hidup tenang seperti sekarang risih dengan kelakukan dan kampanye negatif dari kubu Anies dan Ganjar dan tentunya memilih Prabowo Gibran yang berkampanye secara sejuk, damai dan bisa mendeliver gagasannya dengan sangat baik ke masyarakat,” kata Hendarsam.

Hendarsam mengimbau, supaya masyarakat menjaga situasi agar tetap tenang dan jangan terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin memperkeruh suasana.

 

(Bungadiah/Tim)