Program Co- Firing Biomassa Menggunakan Woodchip untuk Mengurangi Emisi di PLTU Tidore

Pemerintah228 views

MabesNews.com, Tidore – Guna memanfaatkan biomassa energi terbarukan . Menggunakan Woodchip untuk mengurangi Emisi di PLTU Tidore. PLTU Tidon memiliki kapasitas 2 x 7 Mw berada di kota Tidore Kepulauan Propinsi Maluku Utara . PLN Memanfaatkan material yang tersedia melimpah disini. Di Provinsi Maluku Utara yang masih banyak belum termanfaatkan material dari alam nya . Ini salah satu pembangkit listrik milik PT. PLN ( Persero ) dikelola oleh PT. PLN NUSANTARA POWER serta dioperasikan oleh PT. PJB Services sebagai penyedia jasa operasional dan Pemeliharaan Pembangkit Listrik. Di sebutkan PLN tersebut menggunakan bahan bakar batubara dengan Kalori rendah / Low rank coal dengan nilai kalor sekitar 4000 kCal / kwh.

Boiler yang digunakan pada PLTU Tidore adalah jenis stoker , dimana boiler jenis ini memiliki keunggulan antara lain fleksibilitas bahan bakar ash yang di hasilkan minim, dapat merespon secara tiba tiba perubahan beban dan dapat membakar bahan bakar dalam jumlah besar , sekaligus. Dengan karakteristik boiler stoker. Ketersediaan potensi limbah biomassa di sekitar propinsi Maluku Utara. PLTU Tidore sangat memungkinkan untuk melaksanakan co – firing menggunakan bio massa.

Mengenal lebih jauh Co – Firing yang masih asing di telinga kita . Pemanfaatan energi dari pencampuran antara biomassa organik seperti batok kelapa , cangkang Pala , cangkang Kenari, cangkang sawit, cangkang kemiri , limbah kayu / woodchip , dan berbagai jenis limbah organik lainnya. Dimana biomassa tersebut akan dicampur dengan batubara menggunakan persentase biomassa tertentu mulai dari 5% hingga 100%.

Saat ini PLTU Tidore sudah melakukan pengujian co – firing beberapa biomassa seperti batok kelapa, cangkang kenari dan limbah kayu / woodchip . Pengujian ini dilakukan bersama dengan PLN Puslitbang selaku pusat penelitian dan pengembangan ketenagalistrikan dimana hasil pengujian tersebut akan mengeluarkan rekomendasi layak atau tidak nya biomassa tersebut di gunakan secara continueos dan memastikan woodchip tersebut aman digunakan bagi Lingkungan maupun peralatan pembangkit itu sendiri.

Dari beberapa hasil pengujian co – firing di dapatkan biomassa woodchip sangat layak bisa digunakan sebagai bahan baku co – firing di PLTU Tidore.

Perbandingan dari hasil yang sudah di ujikan di PLTU Tidore , memiliki kalori mencapai 3873,31 kCal/ kg. Dan dari hasil pengujian sebesar 10 % menggunakan biomassa woodchip di dapatkan hasil yang baik dimana ketika menggunakan woodchip tersebut tidak terjadi penurunan beban / derating. PLTU Tidore dapat menghasilkan daya listrik yang di inginkan tanpa kendala.

Dalam jangka panjang PLTU Tidore menggunakan biomassa ( woodchip ) dari lahan milik PLTU sendiri seluas 8 ha. Di mana lahan tersebut dalam jangka panjang akan gunakan sebagai tempat penanaman pohon Kaliandra merahsebagai bahan bakar co – firing. Sudah di semai bibit Kaliandra merah 7500 battang dilahan tersebut sebanyak 1500 battang telah ditanam sebelumnya , penanaman perdana nya bulan mei 2023.

Tuk memastikan PLTU Tidore pada Rabu (4/10) telah resmi mendeklarasikan go – live komersial co – firing menggunakan woodchip Dimana tahap awal direkomendasikan oleh PLN Puslitbang untuk mencampur biomassa woodchip sebanyak 5 % dengan batubara. Tehnologi terbarukan ini langkah PLN Tidore akan jadi Pilot project . Sebagai penyumbang energi listrik dengan gunakan biomassa Woodchip. Melihat di daerah sini pasokan listrik sangat besar . PLN memanfaatkan material alam melimpah dan mudah stok banyak, yakni campuran batubara dengan biomassa woodchip bisa hasil tenaga listrik tercukupkan ( Rico / red ) .