MabesNews.com, Medan-Lhokseumawe harus siap tampil beda atau paling tidak sejajar dengan kota-kota lain di tanah air yang sudah mengalami kemajuan tata ruang kota, bidang pendidikan, sosial, ekonomi, olahraga mau pun senibudaya dan lainnya.
Hal ini penting menjadi program jangka pendek dan jangka panjang bagi pemerintah daerah setempat mengingat perkembangan kota dalam segala bidang ke depan bertambah pesat.
Pendapat ini disampaikan, Sopian Adami,SH, salah seorang putra Aceh yang berdomisili di Kota Lhokseumawe saat berbincang dengan media ini, Senin 4/9/2023 seputar perkembangan kota-kota di Indonesia dalam satu dasawarsa terakhir.
Pemerintah daerah setempat lanjutnya harus siap memprogramkan secara bertahap bidang apa saja yang dinilai paling urgen sekaligus ditingkatkan kualitasnnya sehingga apa yang ditargetkan bisa tercapai dengan baik.
“Paling tidak mulai awal 2025 Kota Administratif Lhokseumawe mulai membenahi dirinya di bidang apa saja untuk menemukan jatidirinya sebagai kota yang tertata indah, maju dan bermartabat” ujar Sopian Adami menyampaikan pandangan sebagai putra daerah yang pedulit terhadap pembangunan daerah itu sendiri.
Berbicara bidang pendidikan, Sopian mencontohkan Universitas Malikussaleh Lhokseumawe (UNIMAL) misalnya bisa dijadikan sebuah barometer kemajuan bidang pendidikan di tingkat perguruan tinggi (PT) yang dinilai para pakar pendidikan sendiri sudah setara dengan beberapa perguruan tinggi (PT) lain di Indonesia.
“Begitu pula dengan tingkat pendidikan sekolah dasar (SD), SLP, SLA atau sederajat perlu terus ditingkatkan kualitas pendidikan melalui disiplin belajar-mengajar sehingga tergapai apa yang didambakan masyarakat,” kata Sopian Adami, pengacara kondang ini.
Sopian Adami menyebutkan Lhokseumawe sebagai Kota Administratif masih banyak sektor lain yang harus dibenahi termasuk tata ruang kota yang memenuhi syarat secara bertahap, meski hal tersebut tak gampang dilaksanakan dalam waktu singkat.
Pembenahan di berbagai tataruang kota menurut Sopian Adami sangat urgensi manakala.Lhokseumawe nanti menjadi Kota Transit Perdagangan menyusul pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun.Lhokseumawe yang tak diragukan lagi karena sudah disetujui pemerintah pusat maupun pemerintah daerah Aceh.
Menyinggung tentang sampah, Sopian Adami mengakui masalah sampah di setiap kota boleh dibilang selalu menjadi buah bibir. Sebuah pembicaraan tak habis-habisnya.Tapi sekarang sudah ada solusinya. Bagaimana pun banyaknya sampah bisa dikelola dengan baik. Bahkan.memberi manfaat bagi lingkungan agar tak tercemar.
” Pengelolaan atau daur ulang sampah ini dimaksudkan untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Soalnya, setiap hari ada saja sampah dibuang. Jika tidak didaur ulang pasti berdampak pada lingkungan. Seperti krisis lingkungan. Melalui daur ulang inilah sangat efektif untuk mengurangi sampah di lingkungan kota tapi juga menghemat sumber daya alam, disamping berbagai manfaat lainnya,” tambah Sopian Adami.
Dia juga mencontohkan apa yang diraih Kota Banda Aceh yakni sebagai kota terbaik di Indonesia di bidang pengelolaan sampah. Penilaian tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lokadata yaitu sebuah perusahaan media dengan fokus utama pada jurnalisme data dan riset.
Bahkan Banda Aceh menurut perusahaan media itu lanjut Sopian Adami menempati posisi pertama dengan presentase tertinggi seluruh Indonesia dalam hal mengolah sampah terbaik tahun 2020 lalu.Bahkan presentasenya mencapai 95 persen. Bayangkan, produksi sampah Banda Aceh setiap harinya mencapai 225 ton .Dengan prestasi tersebut tentu sangat membagakan masyarakat Aceh sendiri.
“Justru itu sudah saatnya pemerntah Kota Lhokseumawe termasuk warga kota ikut mendukung dalam usaha pengelolaan sampah ataupun daur ulang sampah kota Lhokseumawe yang setiap hari sekitar 100 ton.lebih,” sebut Sopian Adami.(tiar)