Sopian Adami, SH : Masyarakat Aceh Harus Maksimal Memanfaatkan Bandara SIM

Pemerintah258 views

 

MabesNews.com, Kota Medan – Masyarakat Aceh harus memanfaatkan Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Banda Aceh secara maksimal manakala bepergian ke luar negeri termasuk calon jemaah haji berangkat ke tanah suci.

Pemerintah juga harus menambah rute penerbangan sehingga arus lalu lintas pesawat pun kian lancar di provinsi paling ujung pulau Sumatera ini seperti halnya di berbagai bandara lainnya. Namun sangat tergantung dari mobilitas penumpang.

Harapan itu disampaikan pengamat hukum dan transportasi, Sopian Adami,SH saat berbincang dengan media ini di Medan, Rabu 2/8/2023 seputar perkembangan tranportasi udara di daerah tanah rencong itu.

Dia menyebutkan Bandara SIM yang terletak di Kecamatan Blang Bintang diresmikan penggunaannya oleh mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Agustus 2009. Namun yang diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan Bandara SIM lebih maksimal jika bepergian ke luar negeri tidak melalui bandara provinsi lain.

“Bandara SIM yang pernah rusak akibat dihantam tsunami, 26 Desember 2004 silam kemudian infrastruktur transportasi udara tersebut dibangun ulang sehingga pelayanan di Bandara SIM sudah cukup bagus,” ujar Sopian Adami.

Dia mengatakan fungsi sebuah bandara merupakan pendorong dan penunjang kegiatan industri, perdagangan maupun pariwisata dalam menggerakkan roda pembangunan nasional serta keterpaduan dengan berbagai sektor ekonomi.

“Tak heran, jika sebuah provinsi memiliki bandara internasional sekaligus ditunjang arus lalulintas penerbangan lancar, sudah dapat dipastikan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut kian meningkat,” kata Sopian yang juga putra Aceh berdomisili di Lhokseumawe.

Lihat saja lanjut Sopian Adami negara tetangga Malaysia, Singapura dan kawasan ASEAN lainnya mobilitas penumpang pulang-pergi cukup ramai. Itu karena pemanfaatan bandara kian maksimal sehingga ekonomi di kawasan tersebut juga terus bertumbuh.

“Siapa pun tahu bahwa kelancaran transportasi laut, darat dan dan udara dapat menggenjot pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. Pada gilirannya pendapatan perkapita masyarakat setempat juga akan terus meningkat seiring dengan perkembangan pengguna jasa transportasi tersebut,” ujar Sopian Adami yang acap melawat ke negara-negara tetangga itu.

Pengacara kondang ini juga mengajak masyarakat Aceh bersyukur atas pemberangkatan ribuan calon jemaah haji tahun 2023 melalui Bandara SIM. Ke depan diharapkan calon jemaah haji mau pun umrah lebih melonjak lagi yang bertolak ke tanah suci melalui Bandara SIM Banda Aceh.

“Dari pada berangkat ke tanah suci maupun ke berbagai negara melalui bandara provinsi lain yang memakan waktu, tenaga, dana dan akomodasi lainnya lebih baik via Bandara SIM,”. kata Sopian Adami.

Tak cuna Bandara SIM, sebut Sopian, Bandara Malikussaleh Lhokseumawe juga harus dimanfaatkan oleh masyarakat setempat bila bepergian ke luar daerah. Bandara yang dibangun sejak 1973 dan dikelola PT Arun NGL, (Perramina) ini juga perlu ditingkatkan sesuai dengan perkembangan transportasi udara sekarang ini dan 10 tahun ke depan

“Dalam kaitan inilah, masyarakat perlu mengapresiasi Menhub RI bersama Pj Gubernur Aceh atas kunjungan kerjanya ke Bandara Malikussaleh belum lama ini.Kunjungan kerja yang dihadiri sejumlah pejabat dan anggota dewan itu menurut rencana pengembangan Bandara Malikussaleh yang terletak di Kecamatan Muara Batu itu,” sebut Sopian Adami

Berbicara tentang infrastruktur transportasi udara, menurut Sopian, pemerintah tentu sudah memprediksikan bagaimana perkembangan ke depan termasuk pertambahan penduduk sehingga fasilitas yang dibangun pun tidak tanggung.

“Artinya tidak hanya perpanjangan landasan pacu atau runway, renovasi terminal. Tapi juga memperluas badan bandara sehingga pesawat berbadan besar juga bisa mendarat mulus di Bandara Malikussaleh,” kata Sopian seraya menambahkan perkembangan transportasi ke depan akan dipengaruhi teknologi dengan berbagai inovasi terlebih transportasi darat untuk memudahkan mobilisasi masyarakat dari suatu wilayah ke wilayah lainnya.

(tiar)