MabesNews.com, PRABUMULIH – Sebanyak 18 dari 24 mahasiswa Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas Cepu Angkatan ke II asal kota Prabumulih didampingi sejumlah orang tuanya masing-masing, Kamis pagi (30/07/2023), menggelar unjuk rasa ke kantor pemerintahan kota Prabumulih.
Aksi unjuk rasa belasan mahasiswa asal Prabumulih ini dilakukan buntut dari dicutikannya aktivitas belajar dan perkuliahan mereka oleh pihak Akamigas Cepu, terhitung sejak 30 Juni 2023 kemarin.
“Mereka sudah nunggak dari semester II, III, IV, dan V, sehingga oleh pihak Akamigas Cepu dicutikan, sampai tunggakan itu dibayar, paling lambat 25 Juli nanti pak,” ratap Dewi, salah satu orang tua mahasiswa, yang juga ikut turun melakukan aksi menagih janji pemerintah kota Prabumulih.
Senada diungkapkan oleh Yuli, wali mahasiswa lainnya. Ia menambahkan, permasalahan tersebut terus digantung dan tidak ada kejelasan solusi dari pihak pemerintah kota Prabumulih.
“Padahal mereka tinggal 1 tahun lagi (Diploma 4), mereka juga anak-anak pilihan dan terbaik sehingga bisa mengikuti program ini. Namun nyatanya, malah semester awal (pertama) mandiri (bayar sendiri), jadi kami ke sini bersama anak-anak mahasiswa menagih janji,” ungkap Yuli, dibincangi usai rapat pertemuan dengan Forkopimda yang dipimpin langsung oleh Wali kota Prabumulih, Ir Ridho Yahya di ruang rapat Pemkot Prabumulih.
Dibincangi terpisah, dua mahasiswi PEM Akamigas, Okta dan Anggi mengaku, sudah melakukan berbagai upaya agar permasalahan administrasi keuangan perkuliahan itu bisa diselesaikan. Bahkan, para mahasiswa sudah menyurati hingga ke presiden.
“Tapi sampai sekarang belum ada tanggapan. Kami ke sini hanya menagih janji, minta jalan keluar karena kami sudah dicutikan oleh pihak kampus dari hasil rapat yudisium Tandasnya(Imansyah).