Mabesnews.com, Medan-Sejumlah kabupaten/kora di Provinsi Aceh sangat potensial bagi pengembangan budidaya ikan air tawar termasuk kota Lhokseumawe Aceh Utara.
Budidaya ikan air tawar di Lhokseumawe sangat.menjanjikan bagi peningkatan pendapatan masyarakat setempat seperti halnya di berbagai daerah lainnya.
Potensi tersebut diungkapkan Sopian Adami,SH saat berbicara kepada.media ini di Medan, Selasa 11/7/2023, setelah melihat beberapa kabupaten/kota di Sumatera Utara pengembangan budidaya ikan air tawar mampu mendorong ekonomi masyarakat.
Di tengah krisis ekonomi global seperti sekarang ini, budidaya ikan air tawar bisa menambah penghasilan masyarakat yang signifikan asalkan mau dikembangkan secara prosional,” ujar Sopian Adami,SH yang juga pengacara kondang ini.
Putra Aceh yang berdomisili di Kota Lhoseumawe ini menyebutkan setelah melihat.perkembangan budidaya ikan air tawar di kawasan di Deli Serdang, Sumatera Utara ternyata usaha tersebut sangat menjanjikan baik untuk dipasarkan bagi kebutuhan lokal maupun ekspor.
Sopian Adami mencatat ada 5 jenis ikan air tawar yang cocok dikebangkan dan memiliki nilai jual tinggi seperti ikan patin, lele, nila, gurame dan ikan mas. Bahkan ikan patin.dinilai.paling istimewa karena konsumsinya mewah.
Harganya pun mahal dibanding ikan air tawar lainnya. Ikan patin menurut Sopian Adami mengandung kalsium, zat besi dan.mineral sehingga membuka peluang besar menyusul permintaan pasar yang sangat tinggi.
“Karena itulah bagi warga yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang perikanan membuka peluang besar untuk berkiprah di sektor perikanan air tawar,” kata Sopian Adami yang juga pengacara kondang.
Dia menyebutkan data Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian (DKPP) Kota Lhokseumawe bahwa ikan lele di daerah ini lebih banyak terserap untuk usaha rumah makan.Ini artinya sama dengan di di restoran-restoran di.Medan.
“Memang di Aceh dan Sumut.masih dominan pemasaran ikan lele, ikan nila dan mujair. Soalnya budidayanya tidak sulit dan berkembang juga cepat.Namun, masyarakat yang memiliki lahan boleh mencoba pengembangan ikan patin, nila dan gurami yang harga pasarnya lebih cerah,” ungkap Sopian Adami setelah.melihat beberapa kawasan di Serdang Bedagai Sumatera Utara.
Menurut data DKPP Kota Lhokseumawe
tercatat lokasi pembudidayaan ikan air tawar di Kota Lhokseumawe, dilakukan di wilayah Kecamatan Blang Mangat, Muara Satu, Banda Sakti dan lainnya.
Jika hanya dikembangkan di lokasi yang sidah ada, Sopian Adami menilai lokasi tersebut masih terbatas, perlu perluasan di kawasan lain yang dinilai potensial sehingga mampu menghasilkan ikan air tawar lebih banyak karena pasarnya lebih bagus. Apalagi kalau.produksinya banyak bisa diekspor.
“Kita berharap Pemko Lhokseumawe dalam hal ini dinas terkait perlu terus membina dan medorong pelaku usaha ikan air tawar untuk terus meningkatkan produksinya,” ujar Sopian Adami.
Berbicara tentang ikan patin, Sopian Adami menyebutkan data protein pada ikan patin sangat cocok bagi orang diet karena daging ikan patin rendah sodium. Ikan patin juga mengandung kalsium, zat besi dan mineral. Itu sebabnya budi daya ikan patin sebuah peluang besar bagi petani atau pelaku usaha ikan air tawar.
“Bayangkan harga ikan patin mahal berkisar Rp30 ribu – Rp35 ribu rupiah perkilogram. Ikan patin bisa dipanen sekitar 6 bulan. Kalau kita panen bobotnya bisa mencapai 600-700 gram per ekor,” rinci Sopian Adami seraya menambah dengan luas kolam dua.meter saja bisa menghasilkan 50 ekor patin.(tiar)