MabesNews.com, Kab. Bulukumba – Aktifis Bulukumba dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Komite Konsolidasi Rakyat Bulukumba Ancam Akan menggelar unjukrasa di kantor Cabang pegadaian dan Kantor Dprd Bulukumba terkait masalah Salah satu Calon Nasabah Pegadaian Bulukumba yang berkas pengajuan kreditnya tidak di gubris dan dihilangkan oleh pegawai pegadaian di Kantor Unit Pembantu Cabang di Desa Bontomanai Kecamatan Rilau ale.
Pasalnya, Sekitar 3 bulan lalu berkas permohonan Kredit Usaha Rakyat yang diajukan oleh salah satu Calon Nasabah pegadaian tersebut tidak pernah mendapat tanggapan dari pihak pegawai pegadaian, dan bahkan memasuki bulan Juli 2023 ini tidak ada sama sekali komfirmasi dari pihak pegadaian, baik berupa telpon dan kunjungan langsung. Bahkan dari informasi yang bersangkuta, dokumen pengajuan kreditnya pun sudah Raib dikantor pegadaian, hal inilah yang membuat kinerja pegawai pegadaian di pertanyakan fropesionalitasnya.
“Berkas permohonan pengajuan itu saya masukkan masih di Bulan Ramadhan April lalu, satu bulan kemudian saya mendatangi 3 kali kantor pegadaian di Bontomanai, untuk pertanyakan dokumen pengajuan kredit saya, tapi pegawai di sana tidak menemukan dokumen yang saya ajukan, makanya hal ini saya pertanyakan, kemana dokumen saya?, kenapa bisa hilang di kantor pegadaian sendiri?” Ungkap Sapri Calon Nasabah Pegadaian yang dokumen permohonannya tidak di tindaklanjuti dan di hilangkan oleh pegawai pegadaian, Kamis 6/7/2023.
Selain itu Sapri juga menyayangkan sikap pegawai pegadaian Bontomanai yang terkesan acuh dan tidak bertanggungjawab atas dokumennya yang sudah tidak di temukan lagi oleh pegawai pegadaian dikantornya.“
Bagaimana ceritanya pak, dokumen itu saya bawa langsung kemari, kenapa bisa hilang?, harusnya setiap dokumen pengajuan kredit calon nasabah itu di simpan baik dan di tindaklanjuti sesuai ketentuan yang ada, apakah bersyarat atau tidak?, Ini jangankan di tindaklanjuti, di periksa dokumennya pun tidak pernah, Lanjut Sapri dengan Nada geram atas peristiwa yang dialaminya.
Di samping itu, pengelola Unit Pembantu Cabang Pegadaian Bontomanai, Syawal yang di konfirmasi awak media berdalih tidak pernah menerima berkas pengajuan dari yang bersangkutan.
“Kami tidak pernah melihat berkasnya pak, karena di kantor kami ada ratusan berkas yang masuk” Ungkap Syawal, Kamis 6/7/2023.
Tanggapan ini di bantah langsung oleh Sapri, bahwa apa yang di sampaikan pengelola UPC pegadaian Bontomanai tersebut hanya alasan untuk menutupi kinerja pegawai pegadaian di tempatnya yang tidak profesional.
“Logikanya sederhana, untuk apa saya bolak balik kekantor pegadaian di 2 bulan terakhir ini pertanyakan berkasku, kalau tidak ada berkas yang sudah saya ajukan, jangan karena tidak bisa menemukan berkas saya lalu berdalih membalikkan fakta” Tegas Sapri.
Saya pastikan dalam waktu dekat saya dan kawan kawan aktifis di kabupaten Bulukumba yang turut merasa prihatin atas kinerja pegawai pegadaian ini akan melakukan aksi demonstrasi di Kantor Pegadaian Cabang Bulukumba dan Kantor DPRD Kabupaten Bulukumba, guna meminta pertanggungjawaban pihak pegadaian terkait hal tersebut dan menuntut agar pegawai pegadaian di Unit Pembantu Cabang di Desa Bontomanai Kecamatan Rilau Ale di berhentikan, lanjut Sapri.*
(Tajuddin)