Bireuen – Peringatan Nuzulul Qur’an di Bireuen , 17 Ramadhan 1446 H memiliki tema yang sangat inspiratif, yaitu “Bersama Menjadi Generasi Penerus yang Cinta Qur’ani”.
Bupati Bireuen dalam sambutannya pada pembuaan mengajak kita semua untuk menjadi generasi yang mencintai, memahami, dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Bireuen,Dr H Jufliwan, SH, MM selaku Ketua Pelaksana menyebut, Tujuan Peringatan Nuzulul Qur’an
Meningkatkan kesadaran dan kecintaan terhadap Al-Qur’an.
Membangun generasi yang berakhlak mulia dan berintegritas.
Mengembangkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan bermasyarakat.
Semoga peringatan Nuzulul Qur’an di Bireuen dapat menjadi momentum untuk membangun generasi yang cinta Qur’ani dan berakhlak mulia.
Sementara ceramah Dr. Tgk. H. Misran Fuadi, S.Ag., M.A.P., Rais Syuriah PCNU Kota Lhokseumawe, menyampaikan harapan dengan menekankan pentingnya menjadikan Al-Quran sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, bukan sekadar bacaan ritual semata.
“Al-Quran adalah petunjuk hidup yang membedakan antara yang baik dan buruk.
Diturunkan pada bulan suci Ramadan sebagai wahyu terbesar kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira,” ujar Tgk. Misran.
Tgk. Misran juga mengingatkan bahwa Ramadan menjadi sia-sia jika umat Islam tidak meluangkan waktu untuk membaca Al-Quran. “Walau hanya satu ayat, satu surah, atau satu juz, membaca Al-Quran mendatangkan berkah dan kemuliaan,” tegasnya.
“Mari menjaga adab dalam memperlakukan Al-Quran, mulai dari cara membawa, meletakkan, hingga membacanya. “Jangan sampai Al-Quran diletakkan sembarangan atau disandingkan dengan benda-benda yang tidak pantas. Harus kita Hormati kitab suci ini sebagaimana mestinya. (Red)