MabesNews.com, Kec. Muara Wahau, Kutai Timur, Kaltim – Pada tanggal 12 Maret 2025, tim media tanpa sengaja bertemu dengan karyawan (SKU) Perusahaan PT Dewata Sawit Nusantara DSN Group Swakarsa Melenyu 2 afdeling LA, yang bernama Samsul di SP4.
Sambil duduk bersama dan ngobrol banyak hal pada akhirnya Samsul mengutarakan keluhannya dan bertanya kepada tim media, tentang banyak hal namun, hanya tiga masalah yang Samsul tidak habis pikir.
Pertama, apakah seorang asisten dan mandor yang beretika dan berpendidikan tinggi dapat berbuat sesuka hatinya memaksa anak saya menandatangani surat panggilan ke kantor karena saya belum sampai di rumah, masih dalam perjalanan pulang.
Akhirnya, anak perempuan Samsul merasa ketakutan terpaksa menandatangani surat panggilan tersebut.
Kemudian anak saya difoto oleh pak Nur yang sebagai mandor limbah kelapa sawit sambil memegang surat panggilan, seolah-olah saya ini seorang teroris dan seorang buronan kelas kakap.
Hak asasi saya seperti di injak injak dan seorang anak saya yang bukan pekerja di paksa untuk tanda tangan yang tidak pada ranahnya.
Kedua, penghinaan terhadap saya, kenapa hanya saya yang diharuskan berfoto bersama dengan Pak Ramli yang sebagai HRD dan asisten afdeling LA Pak Andika sambil memegang surat SP1 itu.
Pada waktu saya sudah selesai menandatangani surat peringatan pertama (SP1) tersebut lalu pak Ramli menyuruh pak ayat yang sebagai mandor jangkos untuk memfoto di dalam hati saya bertanya” dan berfikir ada apa ini ya ?
Akhirnya saya bertanya kepada orang yang duluan pernah dikenakan sanksi (SP1)menurut penjelasan orang tersebut dari dulu tidak ada yang seperti itu.bahwa kita diharuskan berfoto bersama dengan HRD dan asisten afdeling LA.
Ketiga, kenapa hanya saya sendiri yang tidak mengikuti apel pagi yang dipanggil untuk menghadap ke kantor?
Lalu, asisten afdeling LA Pak Andika menyuruh Pak Nur yang sebagai mandor limbah pabrik kelapa sawit untuk memfoto saya bersama asisten.
Setelah selesai difoto oleh mandor limbah pabrik kelapa sawit Pak Nur, tidak berselang lama kemudian saya melihat HP, kenapa foto saya bersama asisten dikirim ke dalam grup karyawan jangkos dan limbah?
Sedangkan Pak Jumantoro dan Ibu Manisi yang sekian lamanya tidak pernah hadir apel, tidak pernah saya melihat difoto bersama asisten lalu di masukkan ke dalam group whatsap jangkos dan limbah.
Sekarang ini, saya sangat merasa malu, harga diri saya direndahkan dan hak asasi di hinakan, hanya saya sendiri yang diperlakukan seperti ini, sedangkan yang lainnya tidak diperlakukan seperti apa yang saya alami sekarang ini.
Samsul juga mengatakan kepada tim media, kenapa ya sampai hatinya asisten dan mandor limbah pabrik kelapa sawit dengan sengaja mempermalukan saya?
Dan saya pribadi juga menduga adanya intervensi dan ketidaksenangan asisten afdeling LA dan mandor limbah pabrik kelapa sawit tersebut secara halus dan tidak kentara kepada saya sampai saat ini hari Rabu tgl 12 Maret 2025, Jumantoro dan Manisi tidak pernah apel pagi tidak juga di panggil ke kantor dan di foto lalu dimasukkan ke group jangkos dan limbah ada apa ya,” tutup Samsul
(Tispran Kelana)