Shalokal Indonesia.com,,
Kamis, 20 Februari 2025
Bekasi, Ade Kuswara Kunang dilantik sebagai Bupati Bekasi bersama Wakil Bupati Asep Surya Atmaja pada 20 Februari 2025. Pelantikan ini mencetak sejarah baru dengan menjadikan Ade Kuswara Kunang sebagai bupati termuda dalam sejarah Kabupaten Bekasi.
Menurut sejarawan
Bekasi, Endra Kusnawan, Ade Kuswara Kunang dilantik sebagai bupati definitif termuda pada usia 31 tahun 6 bulan. Rekor ini membuatnya lebih muda dibandingkan para bupati sebelumnya yang rata-rata berusia di atas 40 tahun saat menjabat.
“Bupati pertama yang ditunjuk Departemen Dalam Negeri pada era Orde Baru, Letnan Kolonel M. Sukat Subandi, dilantik pada 26 Januari 1967 dalam usia 41 tahun. Sementara penggantinya, Letnan Kolonel Abdul Fatah, menjabat pada usia 47 tahun setelah dipilih oleh DPRD,” jelas Endra saat ditemui di Kompleks Pemkab Cikarang Pusat, Rabu (19/02/2025).
Sejarah kepemimpinan Kabupaten Bekasi mencatat bahwa para bupati sebelumnya berasal dari latar belakang militer maupun politik dengan usia yang lebih senior. Misalnya, Letnan Kolonel Sukomartono dilantik pada 9 November 1983 berusia 42 tahun, Kolonel Inf. H. Moch Djamhari menjabat pada 1993 di usia 50 tahun, dan Kolonel H. Wikanda Darmawijaya menjadi bupati pada 1998 di usia 57 tahun.
Pada era pemilihan langsung, Bupati Sa’duddin yang terpilih dalam Pilkada 2007 dilantik pada usia 46 tahun. Kemudian, dr. Neneng Hasanah Yasin yang menang dalam Pilkada 2012 menjadi bupati perempuan pertama di Kabupaten Bekasi dengan usia 31 tahun 10 bulan. Namun, usia tersebut masih lebih tua dibandingkan Ade Kuswara Kunang yang kini memegang rekor sebagai bupati termuda.
“Dengan demikian, dari seluruh rangkaian kepemimpinan Kabupaten Bekasi, Ade Kuswara Kunang resmi menjadi bupati termuda sepanjang sejarah pemerintahan di daerah ini,” simpul Endra.
Pelantikan Ade Kuswara Kunang sebagai Bupati Bekasi periode 2025–2030 diharapkan membawa perubahan baru bagi Kabupaten Bekasi. Dengan usia yang relatif muda, diharapkan kepemimpinannya mampu memberikan inovasi dan energi baru dalam pembangunan daerah.
Endra Kusnawan sendiri adalah seorang sejarawan sekaligus penulis buku “Sejarah Bekasi dan Pejuang Bekasi di Era Perang Revolusi.” Ia dikenal luas atas kontribusinya dalam menelusuri dan mendokumentasikan sejarah Bekasi, termasuk perjalanan kepemimpinan daerah dari masa ke masa.
(Golda Roganda Sihombing)