MabesNews.com, Jabar – Belum lama ini dunia jurnalistik dihebohkan dengan adanya statement dari Kementerian Desa serta Gubernur Jabar terkait wartawan paracetamol.
Belum lama ini dunia jurnalistik dihebohkan dengan adanya statement dari Kementerian Desa serta Gubernur Jabar terkait wartawan Paracetamol.
Dimana integritas dan legalitas menjadi hal yang sangat penting. Dalam dunia PERS yang mana wartawan dituntut profesional dalam menjalankan tugas jurnalistiknya yang dapat memberikan edukasi kepada masyarakat dan bisa menjadi panutan kepada masyarakat bukan seperti preman dengan bangganya.
Sejak kejadian itu Ina Sartika Pemred Media SuarakaryaPena.id langsung membuat laporan ke Polres Metro Bekasi Kota.
Tapi sampai saat ini pihak penyidik terkesan kurang gercep menangani kasus pemukulan ysaya terima beserta wartawan.
jotos di muka umum.
Sejak kejadian itu Ina Sartika Pemred Media Suarakaryapena.id langsung membuat laporan ke Polres Metro Bekasi Kota. Tapi sampai saat ini pihak penyidik terkesan kurang gercep menangani kasus pemukulan yang saya terima beserta wartawan.
Ada apa dengan para penyidik Polres Metro Bekasi Kota?
Apa karena pelaku pemukulan wartawan yang tergabung dalam pokja, Itu kenapa kasus ini jalan ditempat.
Berawal antusias para wartawan dalam memeriahkan Turnamen futsal yang di selenggarakan PT. PLN (Persero) UP3 Kota Bekasi dan UP3 Cikarang yang “Ilegal” dalam segala bentuk kegiatannya akhirnya berujung ricuh sampai terjadi pemukulan.
Kerusuhan antar para wartawan yang terjadi di Jln. perjuangan No.66 Marga Mulya, Kota Bekasi Kamis 13 februari, Insiden ini terjadi selama turnamen futsal PT. PLN (Persero) UP3 Kota Bekasi dan UP3 Cikarang.
Dimana seorang wartawan dari Suarakaryapena.id, Gidion (Anak Papua) saat mengantikan Bonanza pemred media Nusantara Merdeka News di olok olok bukan wartawan, yang akhirnya menyulut keributan di dalam lapangan.
Sempat adu fisik tidak terelakkan yang mana seorang pemain berperawakan gemuk langsung menghantamkan pukulannya ke kepala Gidion korban pemukulan oleh seorang pemain yang menurut kabar diterima awak media. merupakan anak dari Sopian.
Kasus ini memicu kekhawatiran besar di kalangan media dan masyarakat mengenai keamanan serta profesionalisme jurnalis. Saat digali dan ditelusuri ternyata turnamen futsal yang digadang gadang PT. PLN (Persero) UP3 Kota Bekasi dan UP3 Cikarang “Ilegal”.Dalam hal ini Pimpinan redaksi [email protected] Ina Sartika br sinulingga yang ikut kena hantaman keras oleh oknum wartawan anak dari Sopian, yang mengaku sebagai media TV MNC Group.Ina Sartika br sinulingga meminta pada Diskominfo Kota dan Kabupaten Bekasi serta para humas polres dan instansi pemerintah kota juga kabupaten di Bekasi untuk lebih berhati-hati menerima kerjasama atau ke mitraan jangan terkecoh dari oknum oknum wartawan mengaku media Tv.
Karena banyak mereka itu hanya“Stinger” yang hasil videonya mereka jual ke stasiun televisi.Dewan PERS Sebagai lembaga yang mengawasi dan mendukung media massa di Indonesia, Dewan PERS segera mengambil tindakan tegas. Ina menuntut penyidik polres metro Bekasi Kota lebih teliti serta transparan serta buka mata agar bisa melihat mana oknum oknum yang mengaku ngaku media Tv Nasional harus membuktikan kebenaran legalitas apakah mereka benar-benar perwakilan media Tv Nasional yang diutus atau hanya “Stinger”oknum rekanan mengirim video lalu dibayar.
Menurut Ina dengan lantangnya, Seorang jurnalis harus mengedepankan etika dan estetika agar dapat menjaga keprofesionalan dalam menjalankan tugas jurnalistiknya yang dapat memberikan edukasi kepada masyarakat dan bisa menjadi panutan kepada masyarakat.
Ini malah brutal tidak ada etikanya seperti preman apakah itu yang diajarkan oleh media Tv Nasional sekelas MNC group terkesan tidak ada adabnya.
Kehadiran media yang mengaku ngaku media Tv Nasional yang terkesan angkuh dapat merusak kredibilitas dan kepercayaan publik.
Oleh karena itu, Saya minta Diskominfo Kota dan Kabupaten Bekasi lebih ketat lagi menerima kerjasama menekankan pentingnya memiliki legalitas yang jelas sebagai bentuk tanggung jawab dan profesionalisme. Dengan tindakan tegas, diharapkan semua media di Bekasi Raya dapat lebih berhati-hati dalam menjalankan aktivitas sebagai wartawan.
Kasus ini sudah saya laporkan beberapa waktu lalu ke Polres Metro Bekasi Kota untuk mendapatkan tindakan dan proses hukum. Tapi sampai saat ini masih belum terealisasi terkesan penyidik mengantungkan laporan saya.
Saya harap penyidik profesional dalam menjalankan tugas sebagai aparat penegak hukum di kota Bekasi agar dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polres Metro Bekasi Kota.
Hal ini saya lakukan untuk menjaga kredibilitas sesama wartawan dilapangan, karena yang saya lihat para oknum mengaku media Tv terlalu sombong tidak mau berada.
Menurut Ina dengan lantangnya, Seorang jurnalis harus mengedepankan etika dan estetika agar dapat menjaga keprofesionalan dalam menjalankan tugas jurnalistiknya yang dapat memberikan edukasi kepada masyarakat dan bisa menjadi panutan kepada masyarakat.
Ini malah brutal tidak ada etikanya seperti preman apakah itu yang diajarkan oleh media Tv Nasional sekelas MNC group terkesan tidak ada adabnya.
Kehadiran media yang mengaku ngaku media Tv Nasional yang terkesan angkuh dapat merusak kredibilitas dan kepercayaan publik.Oleh karena itu, Saya minta Diskominfo Kota dan Kabupaten Bekasi lebih ketat lagi menerima kerjasama menekankan pentingnya memiliki legalitas yang jelas sebagai bentuk tanggung jawab dan profesionalisme.
Dengan tindakan tegas, diharapkan semua media di Bekasi Raya dapat lebih berhati-hati dalam menjalankan aktivitas sebagai wartawan.Kasus ini sudah saya laporkan beberapa waktu lalu ke Polres Metro Bekasi Kota untuk mendapatkan tindakan dan proses hukum. Tapi sampai saat ini masih belum terealisasi terkesan penyidik mengantungkan laporan saya.Saya harap penyidik profesional dalam menjalankan tugas sebagai aparat penegak hukum di kota Bekasi agar dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polres Metro Bekasi Kota.
Hal ini saya lakukan untuk menjaga kredibilitas sesama wartawan dilapangan, karena yang saya lihat para oknum mengaku media Tv terlalu sombong tidak mau beradaptasi dengan para media online dan cetak.
Kedepannya dengan kejadian ini menjadi perhatian para wartawan yang benar-benar menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi dan profesionalisme dari oknum wartawan Bodrex yang tidak punya adab dan etika seperti yang saya alami kemarin.