MabesNews.com l Aceh Utara – kepala desa Rawa PA kecamatan Tanah luas kabupaten Aceh utara di duga memotong Bantuan Langsung Tunai (BLT) Extrim milik warga miskin yang ada di desa tersebut. Kamis 20/04/2023
Warga miskin extrim yang seharusnya mendapat BLT RP 900.000 per 3 (tiga) bulan justru dikasih Rp 682.000 per warga miskin extrim, menurut info yang di dapat oleh awak media uang itu di potong untuk di bagikan sama warga yang lebih mampu.
Sangat di sayangkan hal-hal seperti ini masih terjadi di aceh Utara khususnya di desa Rawa PA kecamatan Tanah luas, di duga ini adalah salah satu bentuk diskriminasi dan penindasan untuk warga miskin extrim.
Banyak warga yang berhak menerima BLT EKTRIM menolak pemotongan uang milik mereka, menurut keterangan salah seorang warga kepada awak media pada jum,at 14/04/2023 yang namanya tidak mau di sebutkan, mengatakan.
Saya sangat kecewa dalam hal pemotongan BLT milik saya, saya tidak mau bila BLT Saya dipotong katanya.
Dia menambahkan Bendahara desa nadaruddin juga ikut mengancam warga yang menolak pemotongan BLT, kata nadar , “kalau tidak mau menerima uang sejumlah 682.000 maka bendahara desa itu tidak akan memberikan dan membayar sedikitpun” Dana BLT kepada penerima kata nadar yang ditiru sumber. Harapan warga penerima BLT
Kepada inpektorat kabupaten Aceh utara dan pihak kepolisian untuk segara menyelidiki kasus pemotongan BLT di gampang Rawa PA kecamatan tanah luas kabupaten Aceh utara, dan di harapkan juga ada penindakan, supaya masyarakat aceh Utara bisa mempercayai kinerja aparat penegak hukum, yang belakangan ini sangat di ragukan oleh masyarakat.
Ini sudah termasuk pungut liar sudah bertentangan dengan aturan yang ada Apalagi ini BLT EXTRIM, khusus untuk warga miskin kenapa di bagikan kepada yang tidak berhak.
Kepala desa Rawa PA Sanusi saat di konfirmasi awak media tidak mau menjelaskan perihal pemotongan tersebut, kepala desa malah meminta wartawan untuk mengatakan siapa warga miskin extrim yang telah berani mengadu kepada wartawan, kepala desa akan memanggil orang tersebut, dia juga tidak peduli dengan wartawan.
“Saya tidak mau tau terkait pemotongan tersebut, kasih tau siapa warga yang melapor biar kami panggil, tidak ada urusan dengan wartawan, itu uang negara di berikan kepada kami, untuk kami bagikan” Tutup kepala desa. Rizal