Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi di Ngampon Soko, Kondisinya Sangat Memprihatinkan

MabesNews.com, Jatim – Hasil pekerjaan proyek rehabilitasi jaringan irigasi yang dananya bersumber dari APBD-P tahun anggaran 2024 senilai Rp. 2.339.192.080,00 (Dua milyar tiga ratus tiga puluh sembilan juta seratus sembilan puluh dua ribu delapan puluh rupiah) dan dikerjakan oleh CV. SANTARA INDOTAMA, Dusun Ngablak RT 004, RW 001, desa Ngablak kecamatan Dander kabupaten Bojonegoro, kondisinya saat ini sangat memprihatinkan. Terlihat sekali proyek tersebut hanyalah dikerjakan dengan asal-asalan alias asal jadi. Di duga kuat ada menyimpangan jauh dari Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Saat awak media mabesnews.com propinsi jawa timur melakukan pemantauan di lapangan, ditemukan sepanjang saluran yang baru selesai dikerjakan itu, kondisinya berantakan.

 

Awak media mabesnews.com propinsi jawa timur, berusaha meminta tanggapan dari warga sekitarnya terkait proyek rehabilitasi jaringan irigasi ini menyampaikan, “Plengsengan niki saget kiat kados pundi? Semene mawon namung di wur-wuri. Wesi tulangane nggih mboten wonten. Mas, nami kulo mboten usah di tulis nggih? mangke kulo malah nderek di endeng-endeng. (Plengsengan ini bisa kuat bagaimana? Semennya saja hanya ditaburi. Besi tulangannya juga tidak ada. Mas, nama saya tidak usah di tulis ya, nanti saya malah ikut di bawa-bawa).”

Setelah itu awak media mabesnews.com propinsi jawa timur mendatangi kediaman kapala desa Jati, kecamatan Soko kabupaten Tuban. Mereka juga mengeluh, “Kontraktor tidak berkoordinasi dengan pihak desa kok mas. Waktu mau mengerjakan itu, memang menyampaikan pemberitahuan lewat surat ke pihak desa. Setelah itu tidak ada koordinasi sama sekali. Saya tunggu maximal 1 (satu) bulan lagi, kalau tidak ada perbaikan, akan saya sampaikan ke pihak PUPRPRKP kabupaten Tuban khususnya ke bidang SDA sebagai pihak penanggung jawab proyek ini. Kalau nanti alibi dari kontraktor adalah karena faktor alam dan telah terjadi abrasi, ini tidak mungkin mas. Buktinya tanah disekitarnya tidak tergerus air. Di sini semenjak ada pekerjaan proyek ini juga tidak pernah terjadi banjir bandang,” katanya.

“Tujuan proyek ini kan untuk meningkatkan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat khususnya petani to mas. Tetapi kalau seperti ini, bisa dikatakan tidak membantu petani, bahkan merugikan petani karena memperlambat aliran air yang akan digunakan untuk mengairi sawah petani, karena banyaknya pecahan-pecahan pasangan batu yang berserakan dalam saluran air. Dana yang dikeluarkan pemerintah kabupaten Tuban sebanyak itu juga tidak ada manfaatnya sama sekali untuk rakyat,” imbuhnya. (Minggu, 02/01/2025)

Sementara itu kepala dinas PUPRPRKP kabupaten Tuban, Agung Supriyadi maupun kabid SDA, Ichwan Sulistyo, S.T., M.P. saat dihubungi lewat pesan WhatsApp, sampai berita ini diturunkan belum ada tanggapan. Menurut informasi, Ichwan sedang cuti untuk melaksanakan ibadah umroh. (Bukhori)