A-PPI Magelang Raya: Kawal Program Kerja Bupati Grengseng Pamuji, Fokus pada Satu Data dan Reformasi Birokrasi

Berita67 views

MABESNEWS.COM – Bupati Magelang terpilih, Grengseng Pamuji, menegaskan komitmennya untuk melakukan reformasi besar-besaran dalam tata kelola pemerintahan. Salah satu prioritas utamanya dalam 100 hari pertama setelah dilantik pada 6 Februari 2025 adalah mewujudkan sistem Satu Data, yang akan menjadi landasan kebijakan daerah.

“100 hari pertama, data ini harus kami benarkan,” tegas Grengseng dalam pertemuan di kompleks Sekretariat Daerah Kabupaten Magelang, Kamis (30/1/2025).

Menurut Grengseng, saat ini data di berbagai instansi pemerintah daerah masih berantakan dan tidak terintegrasi dengan baik. Hal ini menghambat efektivitas kebijakan dan pelayanan publik. Oleh karena itu, ia ingin memastikan bahwa seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berorientasi pada Satu Data, yang akan menjadi pijakan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.

“Kami mulai perwujudan visi-misi dari dasarnya dulu, yaitu data yang benar,” katanya.

Program ini akan mencakup integrasi berbagai data strategis, seperti data kemiskinan, infrastruktur, pertanian, dan kesehatan, agar kebijakan yang diambil lebih akurat dan berdampak langsung bagi masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Grengseng juga menegaskan bahwa pemerintahannya tidak akan mentoleransi praktik jual beli jabatan di lingkungan birokrasi.

“Perubahan apa pun di OPD, saya pastikan tidak ada uang mengalir ke atas. Jika ada yang berani bermain di tengah jalan, urusannya dengan saya,” tegasnya.

Jabatan dalam pemerintahan akan diberikan berdasarkan evaluasi kinerja, bukan karena kedekatan atau uang sogokan.

Selain fokus pada reformasi data dan birokrasi yang bersih, Grengseng bersama wakilnya, Sahid, juga berkomitmen untuk mempermudah prosedur layanan publik. Salah satu contoh konkret yang diungkapkan adalah penyaluran bantuan sosial (bansos).

Saat ini, usulan bansos harus melewati proses panjang di Dinas Sosial, kemudian diverifikasi di Dinas Kesehatan, lalu kembali ke Dinas Sosial sebelum akhirnya bisa dicairkan. Grengseng menilai mekanisme ini bisa disederhanakan agar lebih cepat dan tepat sasaran.

“Pelayanan publik harus lebih simpel dan efisien. Kalau bisa dipangkas, kenapa harus berbelit?” katanya.

Dalam program kerja jangka panjangnya, duet Grengseng-Sahid juga menitikberatkan pada bidang pendidikan dan kesehatan. Mereka merencanakan program beasiswa bagi pelajar serta memperluas cakupan jaminan kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu.

Dengan perolehan 432.476 suara dan kemenangan di 15 dari 21 kecamatan, Grengseng-Sahid mendapat mandat kuat dari rakyat. Kini, janji kampanye mereka diuji dalam 100 hari pertama kepemimpinan. Masyarakat menunggu, apakah Satu Data dan reformasi birokrasi benar-benar terwujud atau hanya sekadar retorika politik.

Simak breaking news berita dan artikel pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita di https://www.mabesnews.com