MabesNews.com, Pontianak Kalbar-Fenomena perkelahian antar pelajar di Kota Pontianak dan berbagai daerah di Kalimantan Barat kian mengkhawatirkan. Aksi tawuran yang melibatkan siswa sekolah menengah bahkan semakin brutal dengan penggunaan senjata tajam, memicu kekhawatiran berbagai pihak.
Pengamat kebijakan publik, Dr. Herman Hofi Munawar, menegaskan bahwa masalah ini harus menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta pemangku kepentingan terkait.
“Dalam pembangunan sumber daya manusia, fenomena ini mencerminkan adanya tantangan besar dalam sistem pendidikan yang mengakibatkan para pelajar kehilangan kontrol sosial dan nilai moral,” ujar Herman saat diwawancarai awak media pada 29 Januari 2025.
Ia menilai bahwa lemahnya kontrol di sekolah dan kurangnya pengawasan dari orang tua menjadi faktor utama yang mendorong perilaku agresif para pelajar. Oleh karena itu, pemerintah perlu terus memperkuat kebijakan pendidikan berbasis karakter serta meningkatkan peran guru dalam membentuk kepribadian siswa.
“Dinas Pendidikan sebenarnya telah berupaya keras dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kalimantan Barat. Namun, untuk menghadapi tantangan sosial seperti ini, perlu ada strategi yang lebih komprehensif, misalnya dengan memperbanyak program bimbingan konseling di sekolah, melibatkan tokoh masyarakat, serta mempererat sinergi dengan orang tua,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik, termasuk berbagai program pelatihan guru. Namun, ia juga menekankan bahwa program tersebut harus diiringi dengan evaluasi berkala untuk memastikan efektivitasnya dalam membangun karakter siswa.
“Saya yakin dengan komitmen dan kerja sama yang kuat antara Dinas Pendidikan, sekolah, serta masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih kondusif dan bebas dari kekerasan. Pendidikan yang baik bukan hanya soal akademik, tetapi juga pembentukan moral dan etika yang kuat bagi generasi mendatang,” tutup Dr.Herman Hofi Law.
(Samsul)
Sumber : Dr.Herman Hofi Law (Pengamat Publik)
Laporan : JN Aktivis //98