Mabesnews.com.Bulukumba – Sebuah kisah memilukan datang dari Lingkungan Loka, Kelurahan Loka, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba. Aska, seorang bocah berusia tiga tahun, dilaporkan hilang pada tanggal 21 Januari 2025. Kabar ini sontak menggugah berbagai pihak untuk bergerak cepat. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Bulukumba, bersama SAR gabungan, langsung melakukan upaya pencarian selama dua hari berturut-turut.
Pencarian dimulai sejak dini hari dengan penuh harapan. Tim TRC Regu II, didukung oleh Regu I, Regu III, dan sejumlah relawan, menyusuri setiap sudut lingkungan Loka hingga ke wilayah perairan. Dengan metode pencarian infantri, mereka menyisir daratan dan air untuk menemukan Aska.
Harapan yang besar berubah menjadi keheningan yang menyayat hati. Pada pagi hari pukul 09:00 WITA, kabar dari SAR Gabungan membangkitkan suasana penuh kecemasan. Jenazah seorang anak kecil ditemukan mengapung di perairan Dusun Lembang, Desa Salemba, Kecamatan Ujung Loe, sekitar 8 kilometer dari lokasi awal kejadian.
Tangisan haru pecah di lokasi penemuan. Tim segera mengevakuasi jenazah ke Puskesmas Kecamatan Ujung Loe untuk memastikan identitas korban. Benar saja, jasad tersebut adalah Aska, bocah yang selama ini dicarinya.
Meskipun tragedi ini berakhir dengan kesedihan, aksi solidaritas dari berbagai pihak patut diapresiasi. Tim yang terlibat dalam pencarian termasuk TRC BPBD Bulukumba, BASARNAS USS Bantaeng, TRC BPBD Bantaeng, TAGANA DINSOS Bulukumba, hingga relawan dan masyarakat setempat, menunjukkan kekuatan gotong royong dan kemanusiaan yang luar biasa.
Seorang anggota TRC BPBD, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan, “Kami semua berharap bisa membawa Aska kembali dengan selamat. Meski hasilnya tidak seperti yang diharapkan, kami bangga atas dedikasi tim dan dukungan masyarakat.”
Kasus ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk lebih waspada terhadap keselamatan anak-anak, terutama di daerah dekat perairan. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bulukumba menegaskan komitmen pihaknya untuk terus meningkatkan edukasi kepada masyarakat terkait mitigasi bencana dan keamanan lingkungan.
Kisah Aska mungkin telah usai, namun semangat kemanusiaan yang tergambar dalam upaya pencarian ini akan terus dikenang. Semoga kepergian Aska menjadi pelajaran berharga untuk menjaga anak-anak kita lebih baik lagi.
Salam Tangguh, Salam Kemanusiaan.