Mabesnews.com.Takalar – Federasi Rakyat Indonesia (FRI) membuat heboh publik dengan temuan mengejutkan terkait produk skincare “Maxie.” Produk yang digadang-gadang dapat memberikan kulit cerah dalam waktu singkat ini diduga mengandung hydroquinone dalam kadar yang jauh melebihi batas aman. Temuan ini pun memicu kekhawatiran besar akan dampak buruk terhadap kesehatan kulit penggunanya.
Salim, perwakilan dari FRI, mengungkapkan bahwa meskipun Maxie telah tercatat di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), proses pendaftaran produk hanya dilakukan dengan pengujian sampel terbatas. Hal ini, menurutnya, membuka celah besar bagi beredarnya produk yang tidak sepenuhnya terjamin keamanannya. “Ada potensi besar produk beredar tanpa pengawasan yang memadai. Ini adalah ancaman nyata bagi konsumen,” ujar Salim tegas.
Hydroquinone adalah bahan aktif yang dikenal dalam dunia kecantikan sebagai agen pemutih kulit yang efektif, namun penggunaannya dibatasi ketat karena potensi efek samping yang berbahaya. Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan iritasi parah, kerusakan kulit permanen, bahkan meningkatkan risiko kanker kulit. “Bahayanya bisa sangat serius, terutama jika pengguna tidak mengetahui kadar yang aman,” tambah Salim.
FRI mendesak pihak berwenang untuk segera melakukan penyelidikan menyeluruh terkait produk Maxie. “Jika terbukti melanggar aturan, kami minta agar produk ini segera ditarik dari pasaran. Konsumen harus dilindungi dari potensi bahaya,” tegasnya.
Tidak hanya itu, FRI juga mengimbau masyarakat untuk lebih cerdas dalam memilih produk kecantikan, terlebih yang berkaitan dengan bahan-bahan kimia berisiko tinggi. Konsumen dihimbau untuk selalu memeriksa kandungan produk dan memastikan bahwa produk tersebut memiliki izin edar yang sah dari BPOM. “Jangan mudah tergiur klaim instan yang bisa merusak kesehatan jangka panjang,” imbau Salim.
Sampai berita ini diturunkan, pihak BPOM maupun perwakilan dari Maxie belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan ini. FRI, melalui seruan ini, mendorong agar pengawasan terhadap produk kosmetik di Indonesia diperketat demi memastikan keamanan dan kesehatan konsumen yang semakin rentan terhadap produk-produk yang beredar di pasaran.*
