Pengelola Wahana Bulukumba Klarifikasi Soal Isu Uang Parkir dan Pedagang di Lapangan Sepak Bola Bontomanai

Pemerintah171 views

Mabesnews.com.Bulukumba, – Arianto, pengelola wahana di Bulukumba, memberikan hak jawab terkait pemberitaan sebelumnya yang mengaitkan dirinya dengan isu uang parkir. Dalam klarifikasinya, Arianto menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak mengetahui tentang praktik pemungutan uang parkir di kawasan tersebut bahkan dalam hati kecil saya sebetulnya kami dirugikan adanya uang parkir tersebut. “Kami tidak bisa melarang dan tidak memiliki daya untuk menghalangi terkait persoalan uang parkir,” ungkapnya saat ditemui pada Senin malam.

Selain itu, Arianto juga menjelaskan mengenai persoalan pedagang yang beroperasi di lapangan. Menurutnya, para pedagang tersebut membayar sewa sebesar Rp 500 ribu per bulan. Namun, untuk warga lokal atau setempat, hanya dikenakan biaya sebesar Rp 250 ribu, yang sebagian besar digunakan untuk biaya pembayaran listrik.

Terkait dengan penggunaan lapangan sepak bola di Bontomanai, Kecamatan Rilau Ale, Arianto menyebutkan bahwa pihaknya hanya memiliki komitmen dengan Pemerintah Desa. Komitmen tersebut mencakup pembelian timbunan untuk lapangan, serta penyediaan perlengkapan sepak bola, termasuk satu kodi baju sepak bola, dua net takro, serta bola sepak dan bola takro.

Penjelasan ini diharapkan dapat memberikan kejelasan terkait isu yang berkembang di masyarakat.

Diberitakan sebelumnya, Sejumlah masyarakat dan pemuda mengeluh lantaran lapangan Desa Bontomanai, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), diduga telah digadai ke pengusaha pasar malam.

Warga kini tidak bebas masuk ke lapangan tersebut karena pengusaha pasar malam diduga telah menyewa lapangan tersebut ke pemerintah desa lalu mendirikan wahana sehingga warga yang datang nongkrong harus membayar biaya parkir.

“Saat ini tidak boleh lagi nongkrong di lapangan karena sudah dipasanra (diduga digadai) ke pengusaha pasar malam. Siapa pun ke situ kalau pakai motor, harus bayar 2000 rupiah untuk biaya parkir,” ujar salah seorang warga dan pemuda di Bontomanai yang tidak ingin disebutkan namanya saat menghubungi media ini, Minggu malam (15/12/2024).

Warga menambahkan bahwa baru kali ini ada pasar malam di lapangan sepak bola Bontomanai ada apa dengan pemerintah Desa?

“Dulu, kami bebas nongkrong di lapangan sampai jam berapa pun kami di situ tidak ada dipungut biaya alias gratis, karena itu adalah fasilitas umum. Tapi saat ini setelah dipasanra ke pengusaha pasar malam, kami tidak bebas lagi nongkrong karena harus bayar 2000 rupiah sekali parkir,” imbuhnya sembari memperlihatkan tiketnya parkir lapangan desa Bontomanai.