Mabesnews.com.Bulukumba, – Gedung Inspektorat Kabupaten Bulukumba yang berdiri megah dan menjulang di tengah kota mendadak menjadi arena demonstrasi panas pada Kamis (21/11/2024). Puluhan massa dari Lembaga Masyarakat Bersatu (LSM) A1 Bulukumba dengan lantang menumpahkan amarah mereka, mengkritik kinerja inspektorat yang dianggap lemah, tidak transparan, dan gagal menjalankan fungsinya sebagai pengawas.
Ketua LSM A1 Bulukumba, Try Wahyudi Nur, memimpin orasi dengan penuh semangat. Dalam seruannya, ia melontarkan kritik tajam yang langsung menghujam.
“Kantor kalian mewah, kursi empuk, tapi kerja nol! Jangan cuma duduk manis sambil makan gaji buta dari uang pajak rakyat. Kami menuntut tanggung jawab kalian atas pengawasan yang tidak jelas selama ini,” teriak Try, yang langsung disambut gemuruh sorakan massa.
Situasi semakin memanas ketika Inspektorat tidak menunjukkan itikad baik untuk menemui para demonstran. Tidak satu pun perwakilan keluar dari balik dinding gedung megah tersebut. Hal ini memicu kekecewaan mendalam dari massa.
“Mereka sembunyi di balik tembok kantor megah ini. Kalau terus seperti ini, mereka tidak layak lagi duduk di posisi itu!” ujar Try dengan nada keras, menunjukkan ketidakpuasan yang semakin membara.
Aksi tersebut didorong oleh dugaan lemahnya pengawasan Inspektorat terhadap berbagai proyek pemerintah, yang diwarnai isu korupsi dan penyalahgunaan anggaran. Dalam orasi, massa menuntut agar inspektorat segera berbenah dan memperbaiki kinerjanya.
Ancaman Eskalasi Aksi
Massa memperingatkan, jika tidak ada perubahan konkret, aksi serupa akan terus dilakukan dengan skala yang lebih besar.
“Ini bukan aksi pertama kami, dan tidak akan jadi yang terakhir jika tuntutan masyarakat tidak dipenuhi. Jangan anggap remeh suara rakyat,” pungkas Try Wahyudi Nur, menutup aksi dengan pesan yang menggema.
Demonstrasi ini mencerminkan kegelisahan masyarakat Bulukumba terhadap kinerja institusi yang diharapkan menjadi benteng integritas dan transparansi. Kini, bola panas berada di tangan Inspektorat Bulukumba: apakah mereka akan merespons dengan tindakan nyata, atau justru terus menuai kritik yang semakin tajam?