Mabesnewscom l Jakarta : Dr. Iswadi, M.Pd., seorang tokoh pendidikan yang dihormati dan dikenal dengan komitmennya terhadap pengembangan sumber daya manusia, mengungkapkan pentingnya sinergi organisasi dalam Kabinet Merah Putih. Dalam diskusi melalui telpon dengan wartawan terkait “Sinergi untuk Kemajuan Bangsa,” Dr. Iswadi menyoroti bahwa kerja sama antara berbagai elemen dalam kabinet pemerintah bukan hanya sebuah formalitas, tetapi sebuah keharusan untuk mencapai tujuan bersama bagi kemajuan bangsa.
Di awal pembicaraannya, Dr. Iswadi menekankan bahwa sinergi adalah kunci keberhasilan dalam menjalankan tugas-tugas besar yang diemban oleh negara. Dalam konteks Kabinet Merah Putih, yang terdiri dari berbagai kementerian dan lembaga dengan tugas serta tanggung jawab masing-masing, adanya sinergi yang kuat di antara mereka akan menciptakan sebuah sistem kerja yang efektif dan efisien. “Sinergi di dalam sebuah kabinet adalah fondasi dari keberhasilan pencapaian target-target nasional,” ungkap Dr. Iswadi.
Menurut Dr. Iswadi, sinergi yang kuat di antara kementerian dan lembaga akan membantu pemerintah menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks. Pada era globalisasi saat ini, masalah yang dihadapi oleh sebuah kementerian sering kali juga berhubungan dengan kementerian lain. Misalnya, dalam menangani masalah ketenagakerjaan, perlu adanya kolaborasi antara Kementerian Pendidikan, Kementerian Ketenagakerjaan, dan Kementerian Perindustrian. Keterkaitan tersebut menunjukkan bahwa tidak mungkin sebuah kementerian bekerja sendirian dalam mencapai target-target nasional. Sinergi antarorganisasi inilah yang akan mengurangi hambatan birokrasi dan membuat pelayanan publik lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Lebih lanjut, Dr. Iswadi menjelaskan bahwa sinergi antarorganisasi dalam kabinet perlu didukung oleh semangat keterbukaan dan komunikasi yang baik. Setiap kementerian harus memiliki pemahaman yang sama terhadap visi dan misi besar dari pemerintahan yang sedang berjalan. Dengan adanya pemahaman ini, setiap kementerian dapat merencanakan program dan kebijakan yang saling mendukung, sehingga tidak terjadi tumpang tindih kebijakan yang justru bisa menghambat kemajuan. Ia mengungkapkan bahwa salah satu kunci dari sinergi organisasi yang sukses adalah adanya komunikasi lintas kementerian yang terbuka, efisien, dan berkesinambungan. Dalam hal ini, komunikasi bukan hanya sekedar menyampaikan informasi, melainkan berbagi pemahaman dan bekerja sama dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi bersama.
Selain komunikasi yang efektif, Dr. Iswadi juga menyoroti pentingnya kepemimpinan yang visioner dalam menciptakan sinergi yang baik. Menurutnya, pemimpin kabinet, dalam hal ini presiden dan wakil presiden, perlu mampu mengarahkan seluruh anggota kabinet menuju tujuan yang sama. “Seorang pemimpin yang visioner akan mampu melihat potensi dan kelebihan masing-masing kementerian, serta mengarahkan mereka untuk berkolaborasi secara harmonis,” kata Dr. Iswadi. Ia menambahkan bahwa pemimpin yang baik harus mampu menjadi contoh bagi bawahannya dalam hal kerja sama dan kolaborasi.
Dr. Iswadi juga menekankan bahwa dalam menciptakan sinergi yang optimal, setiap kementerian perlu memiliki fleksibilitas dan sikap terbuka terhadap perubahan. Banyaknya perubahan yang terjadi di era digital ini menuntut setiap organisasi untuk lebih adaptif dan responsif. Ia menyebutkan contoh bagaimana digitalisasi telah merambah hampir seluruh sektor pelayanan publik, yang memerlukan keterlibatan dari berbagai kementerian untuk menyediakan pelayanan yang terintegrasi. “Jika setiap kementerian bekerja secara silo tanpa memperhatikan perkembangan teknologi, maka akan sulit bagi pemerintah untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat,” jelas Dr. Iswadi.
Di sisi lain, Dr. Iswadi menekankan pentingnya sinergi antarorganisasi untuk menghadapi tantangan-tantangan besar seperti pemulihan ekonomi pasca-pandemi, peningkatan kualitas pendidikan, dan penguatan sumber daya manusia. Menurutnya, tantangan-tantangan ini tidak akan mungkin diselesaikan oleh satu kementerian saja, melainkan perlu adanya kerja sama dari berbagai pihak. Ia mencontohkan bagaimana peningkatan kualitas pendidikan dan keterampilan kerja dapat berpengaruh langsung pada kualitas tenaga kerja Indonesia di masa depan. Oleh karena itu, kementerian-kementerian yang terkait harus bekerja sama dalam menyusun kebijakan yang saling mendukung untuk menciptakan ekosistem pendidikan dan pelatihan yang terintegrasi.
Dalam hal pengembangan sumber daya manusia, Dr. Iswadi memberikan perhatian khusus pada peran sinergi antara Kementerian Pendidikan, Kementerian Ketenagakerjaan, dan Kementerian Sosial. Menurutnya, pengembangan keterampilan dan kompetensi masyarakat, terutama generasi muda, akan lebih optimal jika setiap kementerian tersebut bekerja sama. “Satu kementerian bisa saja memiliki program pelatihan, tapi jika tidak didukung oleh kementerian lain dalam hal penyediaan akses atau infrastruktur, maka program tersebut akan sulit untuk mencapai hasil yang maksimal,” ujarnya menambahkan
Akademisi yang juga Politisi Muda Asal Aceh ini menekankan pentingnya evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan sinergi antarorganisasi di dalam kabinet. Ia menyarankan agar setiap kementerian memiliki indikator kinerja yang jelas dan terukur dalam hal kolaborasi lintas organisasi. Dengan adanya evaluasi yang rutin, pemerintah dapat mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan sinergi antarorganisasi, serta melakukan perbaikan jika diperlukan. Menurutnya, tanpa adanya evaluasi yang terstruktur, sinergi antarorganisasi hanya akan menjadi sebuah konsep ideal yang sulit diwujudkan dalam praktik.
Dr. Iswadi menekankan bahwa sinergi antarorganisasi dalam Kabinet Merah Putih bukan hanya sekedar slogan, tetapi suatu strategi yang harus diterapkan dengan serius untuk mencapai cita-cita pembangunan nasional. Dengan sinergi yang baik, pemerintah akan lebih mampu menghadapi berbagai tantangan dan memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat. (*)