Magelang, MabesNews.com – Unit Museum dan Cagar Budaya (MCB) Warisan Dunia Borobudur menggelar pameran arsitektur vernakular dengan tema “Pameran Arsitektur Vernakular dan Potensi Desa Borobudur: Srawung Omah Ora Wedi Obah, Lestarikan Budaya, Rangkul Masa Depan” pada Senin, 11 November 2024, di situs Brongsongan, Borobudur.
Acara ini dihadiri oleh masyarakat dan pengunjung yang ingin lebih mengenal kekayaan budaya dan tradisi lokal melalui pameran rumah limasan, kuliner, kriya, serta berbagai kesenian rakyat.
Pameran ini bertujuan untuk memperkenalkan kembali rumah limasan sebagai simbol identitas masyarakat Borobudur yang perlu dilestarikan.
Selain itu, kegiatan ini menampilkan produk kuliner dan kerajinan dari 23 desa di Kawasan Candi Borobudur serta 3 desa yang memiliki situs budaya.
Salah satu kegiatan unggulan dalam pameran ini adalah workshop kreatif yang mengajak masyarakat untuk mengolah material alam dan barang bekas menjadi karya fungsional dan bernilai seni.
Brahmantara, Kabag Umum Museum dan Cagar Budaya Borobudur, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan upaya nyata untuk menjaga dan melestarikan potensi budaya yang ada di wilayah Borobudur.
Pameran ini tidak hanya berfokus pada pelestarian candi, tetapi juga melibatkan elemen-elemen budaya yang memperkaya kehidupan masyarakat sekitar, termasuk arsitektur tradisional yang harus dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya dunia.
“Subiyanto, Camat Borobudur, mengungkapkan bahwa acara ini merupakan kesempatan untuk menghubungkan warisan budaya masa lalu dengan kehidupan masyarakat saat ini.” ujarnya.
Konsep pemajuan kebudayaan yang mengedepankan temu, kenali, dan kembangkan di era modern menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan budaya.
“Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan perekonomian lokal dan memperkuat posisi Borobudur sebagai destinasi wisata berbasis budaya yang semakin berkembang.” katanya.
Dengan kolaborasi berbagai pihak, pameran ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menjaga dan memperkenalkan potensi budaya Borobudur kepada dunia, sambil menjaga agar nilai-nilai tradisional tetap relevan di tengah perkembangan zaman.