MabesNews.com, BANTEN – Dinilai tidak visioner, program Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Tangerang nomor urut 1, Mad Romli – Irvansyah mendapat kritik yang sangat tajam dari organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Tangerang. Salah satu program yang diktitisi, yakni program berobat gratis menggunakan KTP jika terpilih pada Pilkada 2024.
Ketua GMNI Kabupaten Tangerang, Endang Kurnia mengatakan, program tersebut jelas tidak visioner. Pasalnya, sudah sejak dua tahun lalu Kabupaten Tangerang telah mencapai cakupan semesta jaminan kesehatan atau Universal Health Coverage (UHC).
“Itu artinya masyarakat Kabupaten Tangerang yang belum memiliki BPJS bisa mendapat layanan kesehatan gratis menggunakan KTP,” ungkap Endang.
“Ketika Pemkab Tangerang memperoleh penghargaan predikat UHC dari BPJS Kesehatan tepat di HUT ke-390 Kabupaten Tangerang, itu yang menerima Pak Mad Romli. Kan ini aneh,” tambahnya.
Endang menilai, pasangan Mad Romli – Irvansyah, tidak memahami soal UHC. Kurangnya pemahaman Mad Romli – Irvansyah terkait UHC, menunjukan bahwa Mad Romli – Irvansyah tidak mempunyai wawasan terhadap isu-isu di bidang kesehatan.
Endang lebih jauh menyampaikan, dirinya juga berpendapat bahwa Mad Romli dan Irvansyah, selain minim wawasan juga kurang memahami kultur Kabupaten Tangerang.
Endang pun menyindir pernyataan blunder yang disampaikan oleh calon wakil bupati Tangerang Irvansyah Asmat dalam debat perdana Pilbub Tangerang yang digelar di Aston Hotel Serang, Banten, pada Sabtu (19/10) lalu.
Saat itu, ujat Endang, ketika Irvansyah ditanya cara meningkatkan indeks kemandirian fiskal (IKF) Kabupaten Tangerang oleh Maesyal Rasyid, Irvansyah malah menjanjikan bakal meningkatkan inflasi. Padahal, inflasi semestinya ditekan serendah-rendahnya.
Anehnya lagi, meskipun pemahaman Irvansyah keliru tetapi Mad Romli tidak berupaya mengoreksi pernyataan pasanganya itu sepanjang debat.
“Bagaimana mereka (Mad Romli – Irvansyah) mau menciptakan Kabupaten Tangerang Unggul, Sejahtera dan Religius jika tidak memiliki wawasan yang cukup dan menciptakan program asal-asalan,” pungkas Endang.
PESTA TAMPUBOLON