Bawaslu Telusuri Dugaan Pengerahan Kades pada Pilgub Jateng 2024

Politik30 views

JATENG, MabesNews.ComBadan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah masih menelusuri dugaan pengerahan kepala desa (kades) untuk suksesi pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah dalam Pilgub Jateng 2024.

Ketua Bawaslu Jawa Tengah, Muhammad Amin, mengatakan, terbaru ia mendalami dugaan mobilisasi kades-kades dari Kabupaten Pemalang dan Tegal yang melakukan pertemuan di Kabupaten Pekalongan.

“Yang lokusnya di Pemalang, dugaannya memang ada pertemuan kades-kades. Saat ini baru proses penelusuran,” kata Amin saat dikonfirmasi via telepon, Kamis (24/10/2024) kemarin.

Pada saat pertemuan para kades yang berlangsung di Hotel Grand Dian Pekalongan, tim Bawaslu Pekalongan sebenarnya sudah terjun ke lokasi. Namun, informasi yang ia dapat masih terbatas, sehingga perlu pendalaman.
“Karena menyangkut nama dan siapa-siapa saja orangnya, kan, ini harus ditelusuri lebih jauh,” kata dia menambahkan.

Sisi lain, tim hukum paslon nomor urut 01, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi), mengklaim mempunyai bukti dugaan mobilisasi kades untuk memenangkan paslon nomor urut 02, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen.

Perwakilan tim hukum Andika-Hendi, John Richard Latuihamallo, mengatakan, para kades yang melakukan pertemuan di Hotel Grand Dian, Pekalongan diduga untuk bagian dari suksesi pemenangan Luthfi-Yasin.

John Richard mengaku mempunyai rekaman video yang menunjukkan bagaimana para kades diarahkan untuk memilih Luthfi-Yasin.

“Ada rekamannya, ada nama 02 di situ disebutkan. Memilih 02. Sehingga ini fakta bukan main-main,” kata John Richard.

John Richard mengungkapkan, pengumpulan para kades yang diduga diarahkan untuk memilih paslon tertentu dalam Pilkada Jawa Tengah sudah beberapa kali terjadi.

Dia menyebut, pada 17 Oktober 2024, kades se-Kendal juga mengadakan pertemuan di Graha Padma, Kota Semarang. Kala itu, John dan timnya memberi tahu Bawaslu tentang adanya pertemuan tersebut.

“Ini menjadi suatu keadaan yang perlu kita sampaikan kepada publik bahwa kades ini menjadi objek yang terus digunakan pihak-pihak terkait untuk kepentingan politisasi dalam konteks pilkada ini. Tentunya ini bukan 01 yang melakukan,” kata dia.

Sementara itu, Amin selaku Ketua Bawaslu Jawa Tengah mengamini adanya pertemuan para kades di Kota Semarang. Saat itu, tim pengawas mendatangi lokasi tetapi menemukan fakta bahwa kegiatan tersebut bubar lebih awal.

“Yang di Hotel Padma Semarang itu langsung dicegah, jadi mereka bubar, belum sempat ada ajakan-ajakan kampanye,” papar Amin.

Meskipun pengerahan kades terjadi di beberapa lokasi, kata dia, Bawaslu Jawa Tengah belum bisa menyimpulkan apakah pertemuan itu sengaja dimobilisasi untuk memenangkan paslon tertentu. Ia juga belum mengetahui siapa aktor di baliknya.

“Kami belum tahu karena ini masih proses penelusuran, apakah betul itu dimobilisasi atau tidak, itu kan kami harus tahu secara detail,” ujar Amin.

“Ya kalau memang hanya rapat biasa, tidak bisa disebut mobilisasi, tetapi di dalam proses ini masih melakukan penelusuran secara detail, siapa penyelenggaranya,” kata dia