Dr. Iswadi, M.Pd.: Pendidikan, Kunci Menuju Kemandirian Bangsa

MabesNews.com, Jakarta – Pendiri Pejuang Pendidikan Indonesia, Dr. Iswadi, M.Pd., yang juga seorang akademisi dan pendidik terkemuka, meyakini bahwa pendidikan adalah kunci utama untuk mencapai kemandirian bangsa. Pandangannya ini bukan hanya didasarkan pada opini pribadi, tetapi juga pada pengalaman dan pengetahuan yang telah ia kumpulkan selama bertahun-tahun dalam dunia pendidikan. Menurutnya, pendidikan adalah fondasi bagi pembangunan masyarakat yang mandiri, berdaya saing, dan berkarakter. Hal ini disampaikan Dr. Iswadi, M.Pd. dalam wawancara dengan wartawan pada Jumat, 25 Oktober 2024.

 

Sebagai alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, Dr. Iswadi menegaskan pentingnya pendidikan sebagai fondasi kemandirian bangsa. Pendidikan tidak hanya sekadar proses transfer ilmu pengetahuan dari guru ke siswa, tetapi harus mampu membentuk individu yang sadar akan potensi dirinya serta lingkungannya. Kemandirian suatu bangsa, menurutnya, sangat ditentukan oleh seberapa baik generasi mudanya mampu berpikir kritis, kreatif, dan mandiri. Pendidikan berkualitas dapat melahirkan individu yang mampu memecahkan masalah secara mandiri, berinovasi, dan berkontribusi positif bagi masyarakat dan negara.

Dalam pandangannya, pendidikan yang ideal harus menanamkan nilai-nilai yang memungkinkan individu beradaptasi dengan perubahan global. Di era modern, keterampilan abad ke-21 seperti literasi digital, kemampuan berkolaborasi, serta kemampuan komunikasi yang efektif menjadi sangat penting. Tanpa keterampilan ini, individu maupun bangsa akan tertinggal dalam persaingan global yang semakin kompetitif.

Pendidikan Karakter: Membentuk Manusia Berintegritas

Selain pengetahuan dan keterampilan, Dr. Iswadi menekankan pentingnya pendidikan karakter. Menurutnya, pendidikan karakter merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Sebuah bangsa yang mandiri tidak hanya membutuhkan warga yang cerdas secara intelektual, tetapi juga harus berkarakter kuat. Karakter yang baik akan menjadi landasan moral yang kokoh, membantu individu bertindak sesuai nilai-nilai kemanusiaan universal seperti kejujuran, tanggung jawab, empati, dan kerja sama.

Dr. Iswadi percaya bahwa pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Melalui pendidikan karakter, anak tidak hanya diajarkan untuk menjadi pintar, tetapi juga menjadi manusia bermoral, peduli terhadap sesama, serta bertanggung jawab terhadap dirinya dan lingkungannya.

Tantangan dan Solusi dalam Sistem Pendidikan

Sebagai akademisi dan praktisi pendidikan, Dr. Iswadi menyadari banyaknya tantangan dalam sistem pendidikan di Indonesia. Salah satunya adalah ketidakmerataan akses pendidikan, terutama di wilayah terpencil. Kesenjangan fasilitas pendidikan dan kualitas pengajaran menjadi hambatan dalam mewujudkan cita-cita kemandirian bangsa melalui pendidikan.

Namun, Dr. Iswadi optimis tantangan-tantangan ini dapat diatasi melalui kerja sama yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha. Pemerintah perlu memperhatikan penyebaran infrastruktur pendidikan hingga ke pelosok, sementara dunia usaha dapat berkontribusi dengan mendukung program pendidikan yang berbasis keterampilan kerja. Masyarakat juga harus dilibatkan aktif dalam proses pendidikan, tidak hanya menyerahkan tanggung jawab ini sepenuhnya kepada sekolah.

Salah satu solusi yang ditawarkannya adalah memperkuat kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman. Kurikulum harus terus disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan pasar kerja global. Pendidikan vokasional, misalnya, perlu mendapat perhatian lebih agar lulusan siap memasuki dunia kerja dengan keterampilan praktis sesuai kebutuhan industri.

Teknologi dan Inovasi dalam Pendidikan

Di era digital, Dr. Iswadi melihat pentingnya peran teknologi dalam mendukung proses pendidikan.

Teknologi dapat dimanfaatkan untuk memperluas akses pendidikan, sehingga siswa di daerah terpencil bisa mendapatkan materi yang sama dengan siswa di kota besar. Pembelajaran daring dan aplikasi pendidikan perlu dikembangkan lebih lanjut.

Namun, ia juga menekankan bahwa penggunaan teknologi harus diawasi agar tidak disalahgunakan. Guru dan orang tua memegang peran penting dalam memastikan teknologi digunakan secara positif dan produktif.

Peran Guru dalam Membangun Kemandirian Bangsa

Bagi Dr. Iswadi, guru memiliki peran krusial dalam membangun kemandirian bangsa. Guru bukan hanya sebagai penyampai ilmu, tetapi juga sebagai pembimbing yang memberikan teladan dan inspirasi bagi siswa.

“Guru harus mampu mengarahkan siswa untuk mengenali potensi mereka, serta membantu mereka mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk berkontribusi pada kemajuan bangsa.

Selain itu, guru harus terus mengembangkan dirinya. Dunia pendidikan terus berubah, dan guru harus selalu memperbarui pengetahuannya agar dapat memberikan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Pelatihan dan pendidikan berkelanjutan bagi guru merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Dr. Iswadi, M.Pd., melalui pandangannya, meyakini bahwa pendidikan adalah kunci utama menuju kemandirian bangsa.

Pendidikan berkualitas yang menekankan pengembangan pengetahuan, keterampilan, serta karakter akan melahirkan generasi yang mampu berinovasi dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Meskipun ada banyak tantangan, dengan kerja sama yang baik antara berbagai pihak, kemandirian bangsa melalui pendidikan dapat tercapai.