Khotbah Jumat:  Hikmah di Balik Kenajisan Air Liur Anjing Menurut Syariat Islam

MabesNews.com, Penulis: Nursalim Turatea, Muballigh PMB Kota Batam

Khutbah Pertama

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Kita memuji-Nya, memohon pertolongan-Nya, dan meminta ampun kepada-Nya. Kita berlindung kepada-Nya dari kejahatan diri dan keburukan amal kita. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.

 

Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah, penutup para Nabi dan Rasul. Semoga shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada beliau, keluarga, sahabat, serta orang-orang yang mengikuti jalan kebenaran hingga hari kiamat.

 

Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

 

Pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya takwa. Takwa adalah kunci keselamatan kita di dunia dan akhirat. Dengan takwa, kita akan senantiasa berada di jalan yang diridhai oleh Allah SWT.

 

Pada khotbah kali ini, izinkan saya menyampaikan sebuah topik yang sangat relevan bagi kita dalam menjaga kesucian diri sebagai seorang Muslim, yaitu mengenai kenajisan air liur anjing dan hikmah di balik hukum ini dalam syariat Islam.

Hukum Kenajisan Air Liur Anjing

Dalam Islam, menjaga kebersihan diri adalah salah satu syarat utama dalam beribadah. Setiap Muslim diwajibkan menjaga dirinya dari hal-hal yang dianggap najis, karena najis dapat mempengaruhi kesucian dan kebersihan yang menjadi syarat dalam ibadah, terutama shalat. Salah satu hal yang dianggap sebagai najis berat (najis mughallazhah) adalah air liur anjing.

Rasulullah SAW telah memberikan petunjuk yang sangat jelas mengenai hal ini melalui beberapa hadits yang diriwayatkan oleh para sahabat. Di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila anjing menjilat bejana salah seorang di antara kalian, maka cucilah bejana tersebut sebanyak tujuh kali, salah satunya dengan tanah.” (HR. Muslim No. 279)

Hadits ini menunjukkan bahwa air liur anjing dianggap sebagai najis berat. Cara membersihkannya pun tidak cukup hanya dengan air, melainkan harus menggunakan tanah pada salah satu cucian, sebagai bentuk ketaatan kepada ajaran Rasulullah SAW.

Jamaah yang dimuliakan Allah,

Mengapa syariat Islam memberikan perhatian khusus terhadap air liur anjing? Hal ini tentu memiliki hikmah yang mendalam, baik dari segi spiritual, kesehatan, maupun kebersihan.

Dalil dari Al-Qur’an tentang Kebersihan Meskipun dalam Al-Qur’an tidak disebutkan secara langsung mengenai kenajisan air liur anjing, Allah SWT telah menekankan pentingnya menjaga kebersihan diri sebelum melaksanakan ibadah. Dalam Surah Al-Maidah ayat 6, Allah SWT berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki. Dan jika kamu junub maka mandilah”  QS. Al-Maidah: 6

Ayat ini menekankan pentingnya kebersihan fisik sebelum kita mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan menjaga kebersihan, kita juga menjaga kesucian jiwa dan raga dalam beribadah kepada-Nya.

Jamaah sekalian, Ada juga hadits lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa memelihara anjing selain untuk keperluan menjaga ternak, berburu, atau ladang, maka setiap harinya pahala orang itu akan berkurang sebesar satu qirath.” (HR. Muslim)

Hadits ini memberikan pemahaman bahwa Islam hanya membolehkan umatnya memelihara anjing dalam situasi tertentu, seperti untuk berburu, menjaga ternak, atau melindungi ladang. Hal ini untuk menjaga kita dari najis air liur anjing yang dianggap sebagai najis berat.

Hikmah di Balik Hukum Kenajisan Air Liur Anjing

Mengapa air liur anjing dianggap sebagai najis berat dalam syariat Islam? Setidaknya ada tiga hikmah utama yang dapat kita ambil dari aturan ini:

1. Menjaga Kebersihan dalam Ibadah

Sebagai umat Muslim, kita diwajibkan menjaga kebersihan diri dari najis, termasuk air liur anjing, untuk melaksanakan ibadah dengan sempurna. Kebersihan adalah sebagian dari iman, dan menjaga diri dari najis merupakan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah SWT.

2. Kesehatan Fisik dan Lingkungan

Studi ilmiah modern telah menunjukkan bahwa air liur anjing mengandung berbagai macam bakteri dan kuman yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Oleh karena itu, Islam, sebagai agama yang mengutamakan kebersihan dan kesehatan, menetapkan bahwa air liur anjing adalah najis yang harus dibersihkan dengan cara khusus.

3. Menjaga Hubungan Sosial

Dalam masyarakat Islam, menjaga kebersihan bukan hanya tanggung jawab pribadi, tetapi juga merupakan bagian dari menjaga hubungan sosial. Jika lingkungan kita bersih dan suci dari najis, maka kenyamanan dan keharmonisan dalam bermasyarakat akan terjaga.

Khutbah Kedua

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita hidayah dan petunjuk dalam menjalani kehidupan ini. Semoga kita senantiasa menjadi hamba yang selalu berusaha menjaga kebersihan diri, baik dari segi fisik maupun spiritual.

Jamaah sekalian, marilah kita kembali mengingat pesan Rasulullah SAW tentang pentingnya menjaga kebersihan, terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan najis. Menjaga diri dari najis adalah bentuk ibadah yang akan mendekatkan kita kepada Allah SWT dan menjauhkan kita dari hal-hal yang bisa merusak amalan kita.

Sebagai penutup, mari kita renungkan firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 222:

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.”

(QS. Al-Baqarah: 222)

Semoga kita semua termasuk ke dalam golongan orang-orang yang senantiasa menjaga kesucian diri, baik dalam hati, jiwa, maupun fisik, agar Allah SWT ridha kepada kita dan menerima setiap ibadah yang kita lakukan. Aamiin ya rabbal ‘alamin.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah, Sebelum kita menutup khotbah ini, marilah kita berdoa kepada Allah SWT, memohon ampunan atas segala dosa-dosa kita, memohon keselamatan bagi kita, keluarga kita, dan seluruh umat Islam di seluruh dunia.

Ya Allah, berikanlah kami kekuatan untuk selalu menjaga kebersihan diri kami dari najis, lahir maupun batin. Ya Allah, jauhkanlah kami dari hal-hal yang dapat merusak ibadah kami. Terimalah amal ibadah kami, dan masukkanlah kami ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang beriman dan bertakwa.

Aamiin ya rabbal ‘alamin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.