Mabesnews.com l Pidie Jaya – Dalam upaya mengintegrasikan pembinaan spiritual dengan tanggung jawab sosial, Kapolres Pidie Jaya AKBP Ahmad Faisal Pasaribu, S.H., S.I.K., M.H. memimpin kegiatan Pembinaan Rohani dan Mental (Binrohtal) pada Kamis, 3 Oktober 2024, bertempat di Mushalla Polres Pidie Jaya.
Acara ini dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan pembacaan Surat Yasin yang dipimpin oleh Ustad Azmi dari Ulim, serta diakhiri dengan pemberian santunan kepada sepuluh anak yatim dari Gampong Rawasari, Kecamatan Trienggadeng.
Hadir dalam acara tersebut Wakapolres, Kabag Ops, Kabag Log, Kabag SDM, serta seluruh Pejabat Utama dan personel Polres Pidie Jaya, yang bersama-sama mengikuti kegiatan dengan penuh khidmat.
Dalam sambutannya, AKBP Ahmad Faisal menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya sekadar rutinitas, tetapi sebagai langkah strategis untuk memperkuat mental dan keimanan personel Polri.
“Pembinaan rohani adalah fondasi penting dalam membentuk karakter anggota Polri yang profesional dan humanis.
Selain itu, kita juga harus memiliki rasa empati yang mendalam terhadap masyarakat, terutama anak-anak yatim yang menjadi tanggung jawab moral kita,” ujar Kapolres.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Polres Pidie Jaya dalam menginternalisasi nilai-nilai agama dan kemanusiaan ke dalam tugas-tugas kepolisian.
Kapolres juga berharap, melalui kegiatan ini, para personel dapat lebih peka terhadap lingkungan sosial dan senantiasa menjalankan tugas dengan penuh integritas.
Selain aspek spiritual, momen pemberian santunan kepada anak-anak yatim menjadi simbol nyata dari kepedulian Polres Pidie Jaya terhadap masyarakat yang kurang mampu.
Dalam suasana yang penuh haru, anak-anak yatim yang hadir terlihat bahagia menerima perhatian dan bantuan dari jajaran kepolisian.
Acara ditutup dengan doa bersama untuk memohon kelancaran tugas kepolisian dan kehidupan yang lebih baik bagi seluruh anggota Polres Pidie Jaya serta masyarakat Pidie Jaya.
Kegiatan ini menjadi cerminan bahwa Polres Pidie Jaya tidak hanya berperan dalam menjaga keamanan, tetapi juga aktif dalam membangun harmoni sosial melalui pendekatan yang humanis dan penuh empati.*