Mabesnews.com | Medan – Panitia Ramadhan 1444 H memperkirakan setiap akhir pekan, jemaah berbuka di Aceh Sepakat Sumatera Utara membludak dibanding hari- hari biasa.
“Jika hari biasa panitia memyiapkan sajian berbuka sekitar 1300 sajian. Namun, di akhir pekan jumlahnya menjadi 1500 lebih sajian makanan berbuka,” kata Ketua Panitia Pelaksana Ramadhan 1444 H, H Arbie A Gani kepada media ini, Sabtu 1/4/2023.
Namun, lanjut H Arbie A Gani panitia sudah memperkirakan jemaah berbuka pada akhir pekan seperti hari Sabtu dan Minggu lebih ramai dibandingkan hari biasa. Sehingga persiapannya tetap cukup. Apalagi pada bulan suci banyak hamba Allah bersedekah.
Senada Arbie, Wakil Ketua I Panpel Suriadin Noernikmat,ST,MM mengakui pengalaman tahun-tahun sebelumnya membludaknya jemaah berbuka pada setiap akhir pekan bila hari tidak hujan.
“Dalam hal ini panitia tidak merepotkan karena persediaan makanan selalu cukup artinya tidak pernah berkurang. Sebab, panitia sudah mempersiapkan sebelumnya. Alhamdulillah panitia sudah berpengalaman. Sebab kegiatan berbuka puasa bersama di Aceh Sepakat Sumut digelar setiap tahun,” ujar Suriadin Noernikmat.
Menyinggung tentang sedekah dari hamba Allah yang diperuntukkan bagi konsumsi seperti lauk-pauk untuk jemaah berbuka puasa bersama, baik H Arbie maupun Suriadin mengucapkan Alhamdulillah terus bertambah sedekah dari orang- orang iklas di jalan Allah.
“Ketika kami rekapitulasi sejak menjelang Ramadhan hingga 9 Ramadhan atau Jumat 31 Maret jumlah sedekah mencapai Rp475 juta. Insya Allah, angka sedekah ini terus bertambah,” rinci Suriadin yang juga dibenarkan H Arbie A Gani.
Menjawab pertanyaan terkait biaya komsusi setiap hari, Suriadin menyebutkan sekitar Rp30 juta per hari biaya konsumsi untuk 1500 jemaah berbuka puasa bersama di Balai Raya Aceh Sepakat (BRAS). Dana ini terkumpul dari sedekah kaum muslimin dan muslimat.
“Bahkan tidak sedikit yang mensedekahkan berupa tajil berbuka puasa setiap hari sehingga aneka sajian disamping bubur kanji Rumbi yang disediakan panitia Ramadhan,” tambah Arbie A Gani seraya berharap pengadaan makanan berbuka puasa bersama hingga akhir Ramadhan sukses.
Sementara itu secara terpisah Imam Besar Masjid Raya Aceh Sepakat Sumut, Prof H Abdullah Jamil melukiskan salah satu pintu yang dibuka oleh Allah SWT untuk meraih keuntungan besar dari bulan suci Ramadhan adalah melalui sedekah.
Islam sering menganjurkan umatnya agar banyak bersedekah apalagi di bulan suci Ramadhan. Bulan penuh berkah dan rahmah. Amalan ini lebih dianjurkan.Begitulah sepatutnya akhlak seorang mukmin, yaitu dermawan.
Allah dan RasulNya memerintahkan, bahkan memberi contoh kepada umat Islam untuk menjadi dermawan serta pemurah. Ketahuilah, kedermawanan salah satu sifat Allah SWT. Sebagaimana hadits, “Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Maha memberi. Ia mencintai kedermawanan serta akhlak mulia, Ia membenci akhlak buruk.” (HR. Al Baihaqi, di shahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami’, 1744)
Dari hadits ini bisa lanjut Abdullah Jamil bisa disimpulkan, pelit dan bakhil adalah akhlak buruk dan bukanlah akhlak seorang mukmin sejati. Begitu juga, sifat suka meminta-minta, bukanlah ciri seorang mukmin.
Sebaliknya seorang mukmin itu banyak memberi. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Tangan di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Tangan di atas,, orang memberi dan tangan dibawah orang meminta.” (HR. Bukhari no.1429, Muslim no.1033).
“Lantas apa keutamaan bersedekah ?
Allah SWT benar-benar memuliakan orang-orang yang bersedekah. Allah menjanjikan banyak keutamaan dan balasan yang menakjubkan bagi orang-orang gemar bersedekah,” kata Abdullah Jamil.
Dia menyebutkan ratusan dalil yang menceritakan keberuntungan, keutamaan, kemuliaan orang-orang bersedekah. Maka, sungguh mengherankan bagi orang-orang yang mengetahui dalil-dalil tersebut. Namun ia tidak terpanggil hatinya serta tidak tergerak tangannya untuk banyak bersedekah.
Lalu apa keutamaan bersedekah ? Abdullah Jamil menjelaskan sedekah dapat menghapus dosa.Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi, 614).(tiar)
