Biarkan Orang Memilih 

Pemerintah189 views

MabesNews.com, SETIAP manusia menginginkan kesejahteraan. Untuk itu dibutuhkan kebebasan. Guna mendapatkan kebebasan ini, kita membutuhkan banyak pilihan. Dengan demikian –ketika ada banyak pilihan– kita memiliki lebih banyak kebebasan.

Hal ini disampaikan seorang psikolog ternama, Barry Schwartz, dalam bukunya yang berjudul The Paradox of Choice – Why More Is Less yang terbit pada tahun 2004.

 

Memang benar, menurut Schwartz, jika pilihan terlalu banyak kita belum tentu mendapatkan kesejahteraan. Sebaliknya, akan merasakan kebingungan dan kegelisahan. Bahkan bisa-bisa tak jadi memilih. Inilah titik paradoksnya.

 

Namun bukan berarti harus menghilangkan alternatif pilihan tersebut. Sehingga masyarakat kehilangan kesempatan untuk memilih berdasarkan penilaian yang adil dan hati nurani.

 

Apalagi sampai memaksakan kehendak dengan memilihkan sesuatu yang belum tentu cocok atau diterima oleh kita. Bahkan bertentangan dengan hari nurani.

 

Zaman sudah modern, generasi telah berganti. Pola-pola diktator dan otoriter semacam itu sudah tak cocok lagi diterapkan. Ingat, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.

 

Maka kembali lagi ke buku The Paradox of Choice, hal yang pas untuk meningkatkan ketepatan pilihan, bukan menghilangkan pilihan, tetapi melimitasi pilihan. Misal dari banyak menjadi dua. Namun tepat sasaran.

 

Sehingga orang akan mampu memilih melalui berbagai pertimbangan dalam waktu yang singkat. Tingkat kepuasannya pun akan maksimal.

Yuk cerdas. Jangan otak kosong.

Bagaimana menurut Anda? (Nursalim Turatea).